Jumat, 18 Maret 2011

Ilmu Pengetahuan Sosial 2.5

Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 1
PERJUANGAN KEMERDEKAAN
INDONESIA
Pendahuluan
Pada paket 5 ini mahasiswa-mahasiswi akan mempelajari Perjuangan
kemerdekaan Indonesia yang merupakan kelanjutan dari paket 4.
Perkuliahan dimulai dengan curah pendapat untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan, untuk memotivasi mahasiswa-mahasiswi. Kemudian dosen
menyampaikan pentingnya mempelajari materi ini, dan meminta mahasiswamahasiswi
memajang hasil kerja kelompok yang dipandu dengan LK 5.1.A dan
LK 5.1.B yang sudah diberikan pada perkuliahan sebelumnya sebagai PR
(pekerjaan Rumah). Selanjutnya dosen memberikan komentar terhadap
pajangan tersebut, sekaligus menyampaikan materi. Kemudian mahasiswamahasiswi
melakukan diskusi kelompok dengan dipandu LK 5.1.C dan LK
5.1.D (indikator 3 dan 4). Setelah diskusi kelompok, perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya. Kemudian dosen memberikan komentar
dan penguatan. Selanjutnya diberikan kesempatan tanya-jawab. Lalu refleksi
dan tindak lanjut.
Karena ada acara pameran/pajangan, agar dipersiapkan kertas plano dan
cellular tape untuk menempelkan ke dinding. Dosen agar memastikan bahwa
setiap mahasiswa-mahasiswi, baik dalam kelompok maupun individu memberi
komentar hasil kerja yang dipajangkan.
Paket 5
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 2
Rencana Pelaksanaan Perkuliahan
Kompetensi dasar
Mahasiswa-mahasiswi mampu menjelaskan peristiwa sekitar Proklamasi 17
Agustus 1945 dan pembentukan pemerintahan Indonesia, serta upaya bangsa
Indonesia dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia.
Indikator
Pada akhir perkuliahan mahasiswa-mahasiswi diharapkan dapat :
1. menjelaskan peristiwa sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945,
2. menjelaskan sejarah pembentukan pemerintah RI pasca Proklamasi 17
Agustus 1945,
3. menjelaskan upaya diplomasi dan perang pasca proklamasi kemerdekaan
Indonesia, dan
4. menjelaskan berbagai kebijakan politik dan ekonomi pasca perang
kemerdekaan.
Waktu
3x50 menit
Materi Pokok
1. Persiapan Kemerdekaan
2. Pembentukan dan Perkembangan Awal Republik Indonesia
3. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
4. Kebijakan Politik dan Ekonomi Pascaperang Kemerdekaan
Kelengkapan Bahan Perkuliahan
1. Lembar Kerja LK 5.1.A, 5.1.B, 5.1.C, 5.1.D
2. Lembar Uraian Materi 5.2
3. Lembar Powerpoint 5.3
4. Lembar Penilaian 5.4
5. Alat dan Bahan: LCD dan Laptop serta gambar-gambar yang
diperlukan(disiapkan oleh dosen)
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 3
Langkah-langkah Perkuliahan
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 4
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 5
Lembar Kegiatan 5.1.A
PROKLAMASI
Pengantar
Sejarah Proklamasi kemerdekaan dipelajari untuk memahami perjuangan
rakyat Indonesia melawan kolonial Belanda. Peristiwa ini juga dapat dipakai
sebagai motivasi perjuangan kita di masa kini. Pembahasan masalah ini
berkisar seputar proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Tujuan
Memahami sejarah Proklamasi kemerdekaan Indonesia, dan mampu
membuat uraian singkat tentang peristiwa yang melatarbelakangi Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.
Alat dan Bahan
• Buku-buku sejarah terutama sekitar proklamasi Kemerdekaan
• Artikel tentang perjuangan meneruskan dan mempertahankan
kemerdekaan Bangsa
• Lembar Uraian Materi 5.2
Langkah kegiatan
1. Kerjakan secara individual!
2. Buatlah uraian singkat tentang peristiwa yang melatarbelakangi terjadinya
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia!
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 6
Lembar Kegiatan 5.1.B
SEJARAH PERGERAKAN DAN
PERJUANGAN KEMERDEKAAN
SAMPAI KEPADA KEMERDEKAAN
Pengantar
Sejarah Pergerakan dan Perjuangan Kemerdekaan sampai kepada
kemerdekaan ini membahas tentang perjuangan rakyat Indonesia melawan
penjajah.
Tujuan
Mahasiswa-mahasiswi memahami perjuangan rakyat Indonesia dalam
melawan penjajah, baik melalui bacaan-bacaan sejarah maupun mendengar
secara langsung dari orang-orang yang pernah mengalami perjuangan tersebut
(para Veteran).
Alat dan Bahan
• Buku-buku sejarah Pergerakan dan Perjuangan kemerdekaan
• Artikel tentang perjuangan meneruskan dan mempertahankan
kemerdekaan Bangsa
Langkah kegiatan
1. Mahasiswa-mahasiswi bekerja dalam kelompok (tiap kelompok 5 orang).
2. Mahasiswa-mahasiswi melakukan observasi dengan mewawancarai para
pejuang veteran ataupun para orang tua di sekitar tempat tinggalnya yang
waktu itu mengalami langsung terjadinya perang kemerdekaan, tentang
pengalaman mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia/
perang kemerdekaan, kemudian mencatat pengalaman tersebut.
3. Untuk memudahkan kerja anda gunakan tabel berikut.
N o Nama Alamat Deskripsi beserta
Th perjuangan
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 7
Lembar Kegiatan 5.1.C
PERJUANGAN DIPLOMASI UNTUK
MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
INDONESIA
Pengantar
Dalam memperjuangkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia, para
pemimpin bangsa melakukan diplomasi. Materi ini berisi perjuangan diplomasi
tersebut.
Tujuan
Mahasiswa-mahasiswi memahami perjuangan rakyat Indonesia dalam
melawan penjajah, baik melalui bacaan-bacaan sejarah maupun mendengar
secara langsung dari orang-orang yang pernah mengalami perjuangan tersebut
(para Veteran).
Alat dan Bahan
• Buku-buku sejarah Pergerakan dan Perjuangan kemerdekaan
• Artikel tentang perjuangan meneruskan dan mempertahankan
kemerdekaan Bangsa
Langkah kegiatan
1. Bacalah Uraian materi 5.2. dan buku pendukung lainnya!
2. Tulislah nama perundingan/ perjanjian, tahun, isi perjanjian dalam rangka
perjuangan diplomasi untuk mempertahankan kemerdekaan
Indonesia serta diskusikan bersama tentang keadaan politik, ekonomi,
sosial dan budaya pasca perang kemerdekaan proses perjuangan tersebut,
dengan mempergunakan tabel berikut!
N o Nama Tahun Isi Perjanjian
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 8
KEBIJAKAN POLITIK DAN EKONOMI
PASCA PERANG
Lembar Kegiatan 5.1.D
Pengantar
Untuk melanjutkan pemerintahan negara Indonesia yang baru merdeka, maka
para pemimpin negara menentukan kebijakan politik dan ekonomi.
Tujuan
Mahasiswa-mahasiswi memahami kebijakan politik dan ekonomi Indonesia
pasca perang.
Bahan dan alat
• Lembar Uraian Materi 5.2
• Lembar Powerpoint 5.3
• Tabel
Langkah Kegiatan
• Mahasiswa-mahasiswi bekerja secara kelompok, tiap kelompok terdiri dari
5 orang.
• Diskusikan dengan teman sekelompok tentang kebijakan politik dan
ekonomi pasca perang!
Tulislah hasil diskusi kelompok dengan mengisi tabel di bawah ini!
N o Kebijakan politik Kebijakan ekonomi
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 9
Uraian Materi 5.2
PERJUANGAN KEMERDEKAAN
INDONESIA
A. Persiapan Kemerdekaan
Perang Pasifik semakin berkecamuk. Tentara sekutu di bawah pimpinan
Amerika serikat semakin mantap, sementara Jepang mengalami kekalahan di
mana-mana. Pasukan Jepang yang berada di Indonesia bersiap-siap
mempertahankan diri.
Selama masa pemerintahan Jepang di Indonesia tahun 1942-1945, Indonesia
dibagi dalam dua wilayah kekuasaan berikut.
a. Wilayah Komando Angkatan Laut yang berpusat di Makasar, meliputi
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya.
b. Wilayah Komando Angkatan Darat yang berpusat di Jakarta, meliputi
Jawa, Madura, Sumatra dan Malaya. Pusat komando untuk seluruh
kawasan Asia Tenggara terdapat di Dalat (Vietnam).
Serangan tentara sekutu sudah mulai diarahkan ke Indonesia. Setelah
menguasai Pulau Irian dan Pulau Morotai di Kepulauan Maluku pada tanggal
20 Oktober 1944. Jendral Douglas Mac Arthur, Panglima armada Angkatan
Laut Amerika Serikat di Pasifik, menyerbu Kepulauan leyte (Filipina).
Penyerbuan ini adalah penyerbuan terbesar dalam Perang Pasikfik. Pada
tanggal 25 Oktober 1944 Jenderal Douglas Mac Arthur mendarat di pulau
Leyte.
Untuk menarik simpati rakyat Indonesia, Jepang mengijinkan pengibaran
bendera Merah Putih di samping bendera Jepang. Lagu kebangsaan
Indonesia Raya boleh dikumandangkan setelah lagu kebangsaan Jepang
Kimigayo.
Persiapan Proklamasi
Pada akhir tahun 1944, kedudukan Jepang dalam Perang Pasifik sudah
sangat terdesak. Angkatan perang Amerika Serikat sudah tiba di daerah
Jepang sendiri dan secara teratur mengebom kota-kota utamanya.
Ibukotanya sendiri, Tokyo, boleh dikatakan sudah hancur menjadi tumpukan
puing. Dalam keadaan terjepit, pemerintah Jepang memberikan
“kemerdekaan” kepada negeri-negeri yang merupakan front terdepan, yakni
Birma dan Filipina. Tetapi kemudian kedua bangsa itu memproklamasikan
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 10
lagi kemerdekaannya lepas dari Jepang. Adapun kepada Indonesia baru
diberikan janji “kemerdekaan” di kelak kemudian hari. Dengan cara demikian
Jepang mengharapkan bantuan rakyat Indonesia menghadapi Serikat,
apabila mereka menyerbu Indonesia. Dan saat itu tiba pada pertengahan
tahun 1945 ketika tentara Serikat mendarat di pelabuhan minyak Balikpapan.
Dalam keadaan yang gawat ini, pemimpin pemerintah pendudukan Jepang di
Jawa membentuk sebuah Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan (Dokuritsu Junbi Cosakai). Badan itu beranggotakan tokohtokoh
utama Pergerakan Nasional Indonesia dari segenap daerah dan aliran
dan meliputi pula Soekarno- Hatta. Sebagai ketuanya ditunjuk dr. Radjiman
Wedyodiningrat seorang nasionalis tua, dengan dua orang wakil ketua, yang
seorang dari Indonesia dan yang lain orang Jepang. Pada tanggal 28 Mei 1945
dilakukan upacara pelantikan anggota Dokuritsu Junbi Cosakai, sedangkan
persidangan pertama berlangsung pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan
tanggal 1 Juni 1945. Persidangan pertama itu dipusatkan kepada usaha
merumuskan dasar filsafat bagi negara Indonesia Merdeka. Dalam sidang 29
Mei, Mr. Muh. Yamin di dalam pidatonya mengemukakan lima azas dan
dasar negara kebangsaan Republik Indonesia berikut ini.
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ke-Tuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Kemudian pada tanggal 1 Juni, Ir. Soekarno mengucapkan pidatonya
mengenai dasar filsafat negara Indonesia Merdeka yang juga terdiri atas 5
azas berikut.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Ia menambahkan pula nama Pancasila kepada kelima azas itu yang
dikataknnya “atas usul seorang teman ahli bahasa”.
Sesudah persidangan pertama itu, Dokuritsu Junbi Cosakai menunda
persidangannya sampai bulan juli. Sementara itu pada tanggal 22 Juni 1945, 9
orang anggotanya yaitu : Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Muh. Yamin, Mr.
Ahmad subarjo, Mr. A.A. Maramis, Abdulkahar Muzakkir, Wachid hasyim, H.
Agus salim dan Abikusno TjokroSuyoso membentuk suatu panitia kecil.
Panitia kecil ini menghasilkan suatu dokumen yang berisi rumusan azas dan
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 11
tujuan negara Indonesia merdeka. Dokumen ini kemudian dikenal dengan
nama “Piagam Jakarta” sesuai dengan penamaan Muh. Yamin. Kemudian
pada tanggal 7 Agustus 1945, Dokuritsu Junbi Cosakai dibubarkan. Sebagai
gantinya dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada
tanggal 7 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan dr. Radjiman
dipanggil oleh Panglima tertinggi Mandala Selatan Jepang yang membawahi
seluruh Asia Tenggara, yakni Marsekal Darat Hisaici Terauci ke markas
besarnya di Dalat (Vietnam selatan). Kepada ketiga pemimpin Indonesia itu,
disampaikan oleh Marsekal Terauci bahwa pemerintah Jepang telah
memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Pelaksanaannya dapat dilakukan segera setelah persiapannya selesai. Untuk
mempersiapkan kemerdekaan, Terauci menyetujui pembentukan Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan anggota-anggota yang
sesuai dengan Dokuritsu Junbi Cosakai, kecuali orang Jepang. Wilayah
Indonesia akan meliputi seluruh bekas wilayah Hindia Belanda. Yang ditunjuk
sebagai Ketua PPKI adalah Ir. Soekarno dan sebagai wakil ketua Drs. Moh.
Hatta. Kemudian anggota PPKI oleh pemimpin-pemimpin Indonesia sendiri
ditambah lagi dengan 7 orang anggota tanpa seizin pihak Jepang, karena
dirasakan bahwa PPKI adalah milik rakyat Indonesia sendiri. Pada tanggal 14
Agustus ketiga pemimpin Indonesia yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan
dr. Radjiman menuju kembali ke Jakarta. Pada tanggal 15 Agustus 1945,
Jepang sudah menyerah kepada Serikat tanpa syarat dan dengan demikian
berakhirlah Perang Pasifik. Setelah menginap semalam di Singapura, pada
tanggal 15 Agustus, Soekarno Hatta tiba kembali ke tanah air.
Berita tentang menyerahnya Jepang telah diketahui oleh sebagian pemimpin
Indonesia, terutama pemimpin-pemimpin pemuda. Para pemuda menghendaki
agar Soekarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
lepas dari Jepang. Soekarno-Hatta ingin berbicara dulu dengan pihak Jepang,
lalu merapatkannya di dalam PPKI. Para pemuda ingin memaksakan
kehendaknya dan untuk itu, mereka memutuskan untuk mengamankan
Soekarno- Hatta keluar kota Jakarta. Tugas itu dilaksanakan oleh Sukarni,
Jusuf Kunto, dan Syaodanco Singgih. Pada dini hari tanggal 16 Agustus
Soekarno-Hatta dibawa ke Rengasdengklok sebelah utara Krawang yang
merupakan tempat kedudukan sebuah kompi Tentara Peta di bawah Cudanco
subeno yang telah mengambil alih kekuasaan dari Jepang. Berdasarkan
perundingan dan tercapainya kata sepakat antara Mr. Ahmad Subardjo dari
golongan tua dengan Cudanco Subeno dari golongan pemuda, Mr. Ahmad
subardjo menjamin bahwa Proklamasi akan diumumkan pada keesokan
harinya, yakni tanggal 17 Agustus 1945 dan untuk itu, Ir. Sukarno dan Drs.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 12
Moh. Hatta dapat dibawa kembali ke Jakarta. Malam itu juga, mereka
mengumpulkan anggota PPKI maupun pemimpin-pemimpin pemuda untuk
membicarakan persiapan bagi proklamasi. Untuk amannya pembicaraan,
mereka berkumpul di rumah Laksamana Muda Maeda (Kepala Perwakilan
Angkatan Laut Jepang di Jakarta) di Jalan Imam Bonjol No. 1. Kesediaan
Maeda itu diperoleh atas permintaan Ahmad Subarjo yang bekerja pada
stafnya. Setelah dilakukan pelbagai pembicaraan oleh Soekarno-Hatta, baik
dengan pihak penguasa Jepang maupun dengan pemimpin-pemimpin
Indonesia, diputuskan untuk segera merumuskan teks proklamasi. Pada
waktu itu, hari telah beralih ke dini hari tanggal 17 Agustus 1945. Mereka yang
merumuskan naskah proklamasi adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan
Mr. Ahmad Soebardjo. Setelah teks proklamasi selesai, lalu dibacakan di
hadapan pemimpin-pemimpin Indonesia yang telah menunggu di ruang depan.
Mengenai isinya, seluruh pemimpin Indonesia telah setuju, tetapi timbul
persoalan siapa yang sebaiknya menandatangani Proklamasi ini. Sukarni yang
mengusulkan agar teks proklamasi sebaiknya ditandatangani oleh Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Usul itu diterima
oleh seluruh hadirin, dan konsep itu kemudian diketik oleh Sayuti Melik.
Naskah yang telah diketik oleh Sayuti Melik dan kemudian ditandatangani oleh
Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta inilah yang merupakan naskah proklamasi
yang otentik (sejati). Malam itu juga diputuskan bahwa proklamasi
kemerdekaan Indonesia akan dibacakan di tempat kediaman Ir. Soekarno,
yaitu Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta (sekarang Jl. Proklamasi).
B. Pembentukan dan Perkembangan Awal RI
Proklamasi dan Kehidupan Politik
Sejak pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945 telah diadakan persiapanpersiapan
di rumah Ir. Soekarno di Pegangsaan Timur 56 untuk menyambut
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Lebih kurang 1000 orang telah hadir
untuk menyaksikan peristiwa yang maha penting itu. Pada pukul 10 kurang
lima menit Hatta datang dan langsung masuk ke kamar Soekarno. Kemudian
kedua pemimpin itu menuju ke ruang depan, dan acara segera dimulai tepat
pada jam 10 sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Soekarno
membacakan naskah proklamasi yang sudah diketik dan ditandatangani
bersama dengan Moh. Hatta :
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 13
Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, pada tanggal 18 Agustus 1945,
PPKI mengadakan sidangnya yang pertama. Dalam sidang itu mereka
menghasilkan beberapa keputusan penting berikut.
1. Mengesahkan UUD yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh Dokuritsu
Junbi Cosakai (yang sekarang dikenal dengan nama UUD 1945)
2. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil
presiden.
3. Dalam masa eralihan Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh
sebuah Komite Nasional.
Pada tanggal 19 Agustus 1945, Presiden dan wakil presiden memanggil
beberapa anggota PPKI beserta golongan cendekiawan dan pemuda untuk
membentuk “Komite Nasional Indonesia Pusat” (KNPI). KNPI akan berfungsi
sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sebelum terbentuknya DPR hasil
pilihan rakyat. Sejak hari itu sampai awal September, Presiden dan wakil
Presiden membentuk kabinet yang sesuai dengan UUD 1945 dipimpin oleh
Presiden sendiri dan mempunyai 12 departemen serta menentukan wilayah RI
dari Sabang sampai Merauke yang dibagi menjadi 8 propinsi yang masingmasing
dikepalai oleh seorang Gubernur. Propinsi-propinsi itu adalah
Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku dan Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara). Untuk menjaga
keamanan, telah dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada masdingmasing
daerah sebagai munsur dari pada KNI daerah. Pemerintah dengan
sengaja tidak mau segera membentuk sebuah tentara nasional, karena
khawatir bahwa hal itu akan menimbulkan kecurigaan dan sikap permusuhan
dari pihak serikat. Para pemuda merasa tidak puas dengan kebijaksanaan
pemerintah ini. Mereka berpendapat bahwa Pemerintah harus segera
membentuk sebuah tentara nasional sebagai aparat kekuasaan negara yang
baru itu. Golongan pemuda yang tidak puas itu sebagian membentuk badanIlmu
Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 14
badan perjuangan. Sebaliknya pemuda-pemuda bekas PETA, Heiho, KNIL dan
anggota badan-badan semi militer, memutuskan untuk memasuki BKR di
daerahnya masing-masing dan menjadikan badan itu wahana bagi perjuangan
bersenjata menegakkan kedaulatan Republik Indonesia. Mereka menganggap
dirinya pejuang, sama dengan pemuda-pemuda yang membentuk badanbadan
perjuangan.
Pada bulan oktober golongan sosialis dibawah pimpinan Sutan Sahrir dan
Amir Syarifudin berhasil menyusun kekuatan di dalam KNIP dan mendorong
dibentuknya sebuah Badan Pekerja yang kemudian dikenal dengan sebutan
BP-KNIP. Langkah berikutnya adalah mendesak terbentuknya sebuah kabinet
parlementer di bawah pimpinan seorang Perdana Menteri (suatu hal yang
menyimpang dari UUD 1945). Tidak mengherankan bahwa yang diangkat
sebagai perdana menteri adalah tokoh sosialis, mula Syahrir dan kemudian
Amir Syarifudin.
Perkembangan politik selanjutnya adalah dikeluarkannya Maklumat
Pemerintah tanggal 3 November 1945 yang ditandatangani oleh wakil presiden
Hatta yang mencanangkan pembentukan partai-partai politik. Maka
terbentuklah partai-partai seperti cendawan di musim hujan.
Kehidupan Ekonomi
Pada zaman pendudukan Jepang, seluruh potensi ekonomi Indonesia
diarahkan kepada kepentingan perang. RI yang baru berdiri mewarisi keadaan
ekonomi yang sangat kacau dari zaman pendudukan Jepang itu. Inflasi yang
hebat diwarisi oleh negara yang baru berumur beberapa hari itu. Sumber inflasi
adalah beredarnya uang rupiah Jepang secara tidak terkendali, sedangkan
Republik belum dapat menyatakan bahwa uang Jepang tidak berlaku, karena
belum memiliki uang sendiri sebagai penggantinya. Kas pemerintah kosong,
pajak-pajak dan bea masuk sangat kurang, sedangkan p[engeluaran negara
semakin bertambah. Untuk sementara waktu, Pemerintah mengambil
kebijaksanaan mengakui beberapa macam uang sebagai tanda pembayaran
yang sah di wilayah RI yakni : uang De Javasche Bank, uang pemerintah
Hindia Belanda dan uang Jepang. Keadaan yang sulit ini ditambah lagi dengan
dilakukannya blokade laut oleh Belanda. Mereka menutup pintu keluar masuk
perdagangan RI, sehingga barang-barang RI tidak dapat diekspor. Walaupun
demikian Pemerintah RI berusaha dengan keras untuk mengatasi krisis
keuangan yang semakin gawat itu. Usaha pertama yang dilakukan oleh
Pemerintah adalah melakukan Pinjaman Nasional. Pada bulan Juli 1946,
penduduk Jawa dan Madura menyetorkan uangnya kepada Bank Tabungan
Pos dan rumah-rumah pegadaian. Maklumat pemerintah ini mendapat
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 15
sambutan dari rakyat sehingga jumlah uang terkumpul meliputi 500 juta rupiah.
Jumlah sebanyak ini tentu menambah kas pemerintah dan juga menunjukkan
kepercayaan rakyat kepada Pemerintah dan aparatnya. Dalam pada itu pihak
serikat mengumumkan berlakunya uang NICA sebagai pengganti uang
Jepang. NICA adalah Netherlands Indies Civil Administration, yang merupakan
pendahulu dari pada pemerintah kolonial Hindia Belanda yang ingin kembali
ke Indonesia. PemerintAh menyarankan kepada rakyat untuk tidak
menggunakan uang NICA sebagai alat pembayaran. Selanjutnya pemerintah
pada bulan oktober 1946 mengeluarkan uang kertas RI yang terkenal dengan
nama ORI. Karena uang Jepang telah merosot harganya maka nilai tukarnya
disesuaikan, yaitu 1000 rupiah uang Jepang ditukar dengan 1 rupiah uang ori.
Dalam pada itu ekonomi Indonesia semakin payah. Pendapatan Pemerintah
tidak sebanding dengan pengeluaran. Hasil produksi pertanian dan
perkebunan sebagian besar tidak dapat dieksport. Pemerintah semata-mata
bergantung pada produksi petani. Produksi pertanian merupakan dasar pokok
dari pada kehidupan ekonomi Indonesia. Bahkan pada waktu itu hasil
pertanian Indonesia mencapai kelebihan sebanyak 400.000 ton beras. Itulah
sebabnya pemerintah memberikan bantuan kepada India yang sedang dilanda
oleh bahaya kelaparan sebanyak 500.000 ton. Tindakan pemerintah ini lebih
didasarkan kepada segi kemanusiaan. Namun secara politis tindakan tersebut
mdenegaskan kehadiran Republik Indonesia di dunia. Apalagi karena India
paling aktif membantu perjuangan Indonesia di forum internasional, terutama
dalam rangka solidaritas bangsa-bangsa Asia. Usaha lain dari Pemerintah
adalah mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri antara lain
dengan jalan mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri
antara lain dengan jalan mengadakan kontak dengan perusahaan swasta
Amerika. Tetapi karena kuatnya blokade Belanda maka sebagian dari kapal
dagang swasta yang dikirimkan itu ditangkap oleh Belanda. Sebagai jalan
keluar maka pemerintah mengalihkan kegiatan perdagangannya dari pulau
Jawa ke pulau Sumatra. Selama tahun 1946 pelabuhan di Sumatra yang
dikuasai penuh oleh Belanda baru pelabuhan Belawan saja. Dari Sumatra
dieksport karet ke Singapura dalam jumlah yang besar, yang hasilnya ikut
membantu keuangan pemerintah. Juga diusahakan kembali pabrik-pabrik gula
yang menghasilkan bahan eksport terpenting. Hasil eksport gula kemudian
ditukar dengan kebutuhan seperti pakaian dari luar negeri. Seluruh perkebunan
bekas milik Belanda dan Jepang diusahakan kembali oleh pemerintah untuk
ikut memperbaiki ekonomi Indonesia. Pada tahun 1948 pemerintah
melancarkan rekonstruksi-rasionalisasi Angkatan Perang. Tenaga bekas
Angkatan Perang ini kemudian disalurkan ke bidang pembangunan, antara lain
untuk membuka tanah yang kosong di Sumatra Timur. Juga direncanakan
untuk mengadakan transmigrasi ke daerah luar Jawa. Dalam waktu 10 tahun
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 16
sebanyak 20 juta penduduk Jawa harus dipindahkan ke Sumatra dalam
rangka transmigrasi. Tetapi rencana itu belum sempat dilaksanakan selama
Republik masih diancam oleh kolonialisme Belanda.
Sementara itu pemerintah juga menggiatkan kembali bidang perdagangan.
Impor hanya dibatasi pada barang-barang yang penting saja seperti bahan
pakaian, bahan baku untuk industri dan alat transport. Eksport meliputi hasil
perkebunan, hasil hutan dan tambang. Karena pengaturan ekonomi Indonesia
didasarkan kepada pasal 33 UUD 1945, maka semua perusahaan yang vital
dikuasai oleh negara. Pemerintah juga mengawasi seluruh kegiatan ekonomi
termasuk kegiatan swasta. Pengusaha swasta mengadakan kongres di
Malang dengan membentuk “Persatuan Tenaga Ekonomi” (PTE). Dihadapan
kongres itu, Wakil Presiden Moh. Hatta menganjurkan agar pengusaha
swasta memperkuat persatuannya dan PTE terus meningkatkan kegiatannya
untuk membantu perkembangan ekonomi Indonesia. Kegiatan PTE juga ikut
terpukul akibat dari agresi Belanda. Dalam rangka memajukan perdagangan
nasional, pihak swasta juga mendirikan Bank perdagangan. Beberapa
perusahaan swasta lainnya juga bergerak dalam bidang perindustrian,
perusahaan tembakau dan perusahaan rokok. Walaupun telah diadakan
usaha dalam berbagai bidang, tetapi keadaan ekonomi Indonesia pada
umumnya tetap payah. Pada waktu pengakuan kedaulatan tanggal 27
desember 1949, kemerosotan ekonomi Indonesia sudah sangat parah dan
memerlukan kerja keras untuk memperbaikinya.
Kehidupan Sosial Budaya
Sesudah Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 terjadi
perubahan kehidupan sosial budaya dalam masyarakat Indonesia. Susunan
masyarakat kolonial Hindia Belanda, menempatkan golongan Belanda
sebagai warga negara kelas satu, kemudian diikuti oleh golongan Timur, dll)
dan terakhir barulah golongan pribumi Indonesia sebagai warganegara kelas
III. Pada zaman pendudukan Jepang, Jepang muncul sebagai warga negara
kelas I. Kaum pribumi Indonesia naik menjadi warga negara kelas II,
sedangkan golongan cina dan Indo Eropa merosot menjadi kelas III.
Kemerdekaan Indonesia telah mengangkat orang Indonesia menjadi warga
negara kelas I, tetapi Republik Indonesia tidak membedakan ras (warna kulit),
keturunan, keyakinan agama dan kesukuan. Seluruh rakyat mempunyai hak
yang sama dan kewajiban yang sama pula. Indonesia merdeka tidak
mengenal adanya warganegara kelas I, kelas II maupun kelas III seperti zaman
Hindia Belanda maupun zaman pendudukan Jepang. Para pemeluk agama
dan kepercayaan mendapatkan kebebasan yang seluas-luasnya dalam negara
Republik Indonesia. Di dalam susunan pemerintahan terdapat satu kementrian
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 17
(departemen) agama. Perasaan toleransi (saling harga menghargai) di antara
penganut agama di Indonesia ditumbuhkan dengan wajar. Pemerintah tidak
menginginkan adanya pertentangan agama yang dapat melemahkan
persatuan nasional.
Salah satu syarat mutlak untuk mencerdaskan bangsa Indonesia adalah
memajukan pendidikan. Semenjak proklamasi segera dibentuk sebuah
Departemen Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan (Departemen P.P. dan
K). Yang ditunjuk menjadi menteri PP. Dan K pertama adalah seorang tokoh
pendidikan nasional yang terkenal Ki Hajar Dewantara. Tujuan pendidikan dan
pengajaran adalah untuk membimbing murid menjadi warga negara yang
mempunyai rasa tanggung jawab. Sekolah bertujuan memperkuat potensi
rakyat. Itulah sebabnya sekolah dibuka untuk setiap warga negara sesuai
dengan azas Keadilan sosial. Supaya sekolah dapat diikuti oleh semua
warga negara, maka diadakan peraturan tentang kewajiban belajar. Anakanak
yang telah berumur 10 tahun diwajibkan untuk memasuki sekolah.
Pendidikan terbatas atas 4 tingkatan yaitu : pendidikan rendah (dasar),
pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas dan pendidikan
tinggi. Di samping sekolah-sekolah umum, juga diadakan sekolah kejuruan
yang memerlukan keahlian khusus seperti bidang tehnik, pertanian dan
ekonomi. Pada pendidikan dasar kepada anak-anak diajarkan dasar-dasar
pelajaran membaca, menulis dan berhitung. Dengan cara ini mereka dapat
mulai memahami persoalan di sekitar mereka. Pendidikan lanjutan atas
memberikan pendidikan khusus pada kelas terakhir guna menyiapkan diri
memasuki pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi juga merupakan wadah
tempat mendidik pemimpin-pemimpin Indonesia di kemudian hari. Bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan mengalami perkembangan yang luar
biasa pesatnya. Perkembangan itu didorong oleh semangat nasional yang
telah melampaui kedaerahan dan kesukuan. Adanya larangan penggunaan
bahasa Belanda pada zaman pendudukan Jepang memberi peluang bagi
perkembangan pesat bahasa Indonesia. Pada awal zaman kemerdekaan,
bahasa Indonesia secararesmi telah berfungsi sebagai bahasa nasional.
Teks proklamasi ditulis dalam bahasa Indonesia dan teks lagu kebangsaan
Indonesia Raya juga tertulis dalam bahasa Indonesia. Perkembangan
bahasa Indonesia sebagai bahasa modern berjalan sejajar dengan
perkembangan sastra Indonesia modern. Pada masa awal tampil
sastrawan-sastrawan baru seperti Chairil Anwar dan Idrus yang kemudian
terkenal dengan nama Angkatan 45. Orientasi sastrawan-sastrawan ini tidak
lagi terbatas kepada sastra India dan sastra Belanda, melainkan sudah
meluas ke seluruh dunia. Di samping sastra, seni drama dan film juga
berkembang. Pelopor dari perkembangan perfilman nasional adalah Usmar
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 18
Ismail dan Djamaludin Malik. Juga seni musik modern mengalami
perkembangan dengan dipelopori tokoh Ismail Marzuki dan Cornel
Simanjuntak. Begitu juga tokoh Saiful Bahri, Iskandar dan Suwandi tidak
boleh dilupakan dalam perkembangan seni musik Indonesia. Juga nampak
perkembangan di bidang seni rupa. Pada permulaan kemerdekaan
muncullah pelukis-pelukis kenamaan yang merupakan pelopor seni lukis
Indonesia modern dewasa ini seperti Affandi, Sudjoyono, trisno Sumardjo,
Rusli, Baharudin dan lain-lain.
C. PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
INDONESIA
Usaha Belanda untuk menghancurkan RI
Seperti kita ketahui, politik kolonial Belanda adalah bertujuan untuk menjajah
Indonesia. Taktik yang dipergunakan oleh Belanda antara lain dengan memecah
belah (devide et impera) dan sikap terakhir yang dilakukan oleh Belanda pada
saat menjelang datangnya Jepang adalah tidak menghiraukan peryataan dari
Kongres Rakyat Indonesia yang diselenggarakan oleh GAPI dalam rangka
tuntutan Indonesia berparlemen. Kongres itu menghasilkan bahwa GAPI
bersedia membantu pemerintah Belanda di dalam peperangan yang pada tahun
1939 telah melanda Eropa yang kemungkinan akan menjalar sampai Asia.
Sebagai akibat politik kolonial Belanda yang tidak menghiraukan tuntutan tadi
maka pada waktu Jepang mendarat di Indonesia, sikap rakyat Indonesia dingin.
Pada tanggal 8 Maret 1942, Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada
Jepang.
Untuk mendapatkan bantuan dari rakyat di daerah-daerah yang diduduki
musuh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Sumner Welles menyatakan
bahwa apabila Sekutu menang dalam perang, maka semua bangsa yang
terjajah akan merdeka. Pernyataan ini ternyata tidak sama dengan pernyataan
Ratu Wilhelmina pada tanggal 6 Desember 1942 yang hanya berupa janji
bahwa sehabis perang Kerajaan Belanda akan ditata kembali atas dasar
kemauan bebas untuk menjadi peserta dalam kerajaan susunan baru yang
terdiri atas Nederland, Indonesia, Suriname, dan Curacao.
Sesuai dengan politik tersebut, maka setelah Jepang menyerah, Belanda
berkeinginan kembali ke tanah jajahannya. Belanda mengira bahwa dengan
mudah akan dapat kembali ke Indonesia dengan jalan membonceng Sekutu.
Perkiraan Belanda ini pun ternyata meleset karena ternyata tidak mungkin
dengan mudah dapat menjajah Indonesia kembali. Adapun sebab-sebabnya
sebagai berikut.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 19
a. Mac-Arthur sebagai Panglima Komando Sekutu untuk Asia Tenggara
memerintahkan bahwa pasukan-pasukan Sekutu baru boleh mendarat
sesudah penyerahan dengan resmi oleh Jepang. Penyerahan tersebut
baru terjadi pada tanggal 2 September 1945.
b. Tepat pada tanggal 15 Agustus 1945 Komando Sekutu untuk Asia
Tenggara pindah dari pasukan Amerika ke tangan pasukan Inggris yang
lemah di bawah pimpinan Marsekal Mountbatten. Rencana pendaratan
adalah Malaya, Saigon, Indonesia. Kepada Terauchi diperintahkan bahwa
pasukan-pasukan Jepang tetap bertanggung jawab sampai kekuasaannya
dioper oleh pasukan Sekutu.
c. Marsekal Mountbatten menetapkan pendaratan di Kalimantan, Indonesia
Timur, dan Nusa Tenggara kecuali Bali dan Lombok ditugaskan kepada
Australia dan sisanya kepada tentara Inggris.
Ternyata baru pada akhir bulan September, pasukan-pasukan Australia
dapat menyelesaikan pendaratannya di Nusa Tenggara, Kalimantan, dan
Indonesia Timur, sedangkan pasukan Inggris baru pada tanggal 29
September 1945 dapat mulai pendaratannya di Jakarta. Di antara tanggal 17
Agustus sampai 29 September 1945 banyak senjata Jepang telah ke tangan
pasukan-pasukan Indonesia. OIeh karena itu sewaktu pasukan Inggris
mendarat di Jakarta dibawah pimpinan Letnan Sir Philip Christison atas
instruksi Lord Mountbatten bertugas terbatas hanya melucuti senjata Jepang
dan membebaskan tahanan sipil dan militer, sedang pembesar-pembesar
Indonesia dinyatakan bertanggung jawab atas keamanan di daerah-daerah
yang dikuasainya.
Menurut persetujuan “Civil Affairs Agreement” antara pemerintah Inggris dan
Belanda pada tanggal 14 Agustus 1945 yang boleh mendarat hanya tentara
Inggris, tetapi kepada tentara itu dapat diperbantukan pegawai-pegawai sipil
Belanda sebagai pegawai “Netherlands Indies Civil Affairs” (MCA). Dengan
kedok NICA inilah Belanda berhasil memasukkan orang-orangnya, tidak
hanya pegawai sipil bahkan juga militernya. Selain itu, juga dapat
menyelundupkan orang-orangnya, baik sipil maupun militer dalam
rombongan-rombongan tenaga Inggris yang ditugaskan mengurus para
tahanan perang dan inteniran,
Mulai bulan Maret 1946, Panglima tentara Inggris mengirimkan orang Belanda
untuk menggantikan pasukan-pasukan Inggris yang sebagian besar terdiri atas
pasukan-pasukan India (Gurka) sehingga akhir November 1946 pasukanpasukan
Inggris dapat meninggalkan Pulau Jawa.
Dua kali Belanda telah menggunakan tentaranya untuk menghancurkan
republik Indonesia dengan serangan-serangan yang disebut Agresi Belanda
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 20
I pada tanggal 20 Juli 1947 dan Agresi Belanda II pada 18 Desember 1948.
Kedua-duanya dilakukan secara mendadak.
Di samping serangan-serangan militer, Belanda juga menjalankan politik
memecah belah dengan mendirikan negara-negara Boneka. Begitu Belanda
berkuasa pada tanggal 15 Juli 1946 atas daerah Indonesia Timur setelah
tentara Australia menyerahkan kekuasaannya, Letnan Jenderal Van Mook
segera membuka Konferensi Malino para wakil-wakil daerah tersebut.
Konperensi tersebut mengambil keputusan:
a. negara Indonesia nanti harus berbentuk federal;
b. sebelum negara federal terbentuk harus melalui masa peralihan, pada
masa peralihan tersebut kedaulatan tetap di tangan Belanda; dan
c. meskipun negara Federal itu merdeka tetapi tetap berhubungan dengan
Belanda.
Tanggal 1 Oktober 1946, Van Mack pun mengadakan Konferensi
Pangkalpinang antara golongan peranakan Cina, Peranakan Arab dan
golongan Belanda. Konferensi Pangkalpinang menyatakan setuju dengan
keputusan Konferensi Malino.
Pada tanggal 7 Desember 1946 di Denpasar Bali Van Mook diadakan
Konferensi pembentukan Negara Indonesia Timur. Hadir dalam konferensi
tersebut wakil-wakil dari daerah-daerah wilayah Indonesia Timur dan wakil dari
golongan-golongan kecil. Demikianlah Van Mook secara berangsur-angsur
mendirikan negara-negara Boneka antara lain Madura, Negara Pasundan,
Negara Sumatera Selatan, Negara Jawa Timur. Di samping itu, berturut-turut
dibentuk daerah otonom : Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Dayak Besar,
Banjar, Kalimantan Tenggara, Bangka, Belitung, Riau, dan Jawa Tengah.
Perjuangan Diplomasi untuk Mempertahankan Kemerdekaan RI
Kabinet pertama Republik Indonesia bersifat Kabinet Presidentil dipimpin oleh
Presiden Soekarno sendiri sebagai Perdana Menteri dan Mohammad Hatta
sebagai Wakil Presiden. Pada tanggal 14 November 1945, Presiden
membubarkan Kabinet Pertama dan membentuk kabinet baru yang bersifat
parlementer dengan Sutan Syahrir sebagai Perdana Menteri merangkap
Menteri Dalam Negeri dan Menteri Luar Negeri. Perundingan pertama
penyelesaian perselisihan Indonesia-Belanda dilakukan antara Van Mook
dengan Sutan Syahrir dengan pimpinan Letnan Jenderal Christison yang
terjadi pada tanggal 17 November 1945. Perundingan ini gagal. Pada tanggal 2
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 21
Februari 1946, tiba di Jakarta duta besar Inggris untuk Amerika Serikat Sir
Archibald Clark Kerr yang ditugaskan ke Indonesia untuk membantu
penyelesaian perselisihan Indonesia-Belanda sebelum memangku jabatannya
sebagai duta besar di Amerika.
Sementara itu, Pemerintah Belanda mengumumkan sebuah pernyataan pada
tanggal 10 Februari 1946 yang intinya sebagai berikut :
a.atas dasar pidato radio Ratu Wilhelmina tanggal 6 Desember 1946
b. dijanjikan kepada rakyat Indonesia, setelah melalui masa persiapan
tertentu, dengan bebas dapat menentukan nasibnya sendiri sesuai dengan
Pasal 73 Piagam PBB; dan
c. untuk kebahagiaan rakyat Indonesia sendiri sebaiknya dengan suka
rela dilanjutkan perhubungan erat dalam lingkungan “Kerajaan
Belanda bentuk baru” yang pesertanya terdiri dari Nederland,
Indonesia, Suriname, dan Curacao.
Atas pernyataan Pemerintah Belanda, Pemerintah RI pada tanggal 13 Maret
1946 memberikan balasan:
a. menuntut pengakuan kedaulatan RI di atas seluruh wilayah bekas Hindia
Belanda;
b. menjamin hak dari golongan-golongan kecil dan politik pintu terbuka
untuk modal asing;
c. sanggup mengambil alih semua hutang dari Hindia-Belanda yang
terjadi sebelum Maret 1942; dan
d. bersedia menjadi peserta dalam Federasi Nederland-Indonesia,
dengan hubungan luar negeri dan pertahanan diurus bersama.
Pada tanggal 6 Maret 1946, Van Mook menyampaikan usul kepada Syahrir
yang berisi : pengakuan Republik Jawa sebagai negara bagian Republik
Federal Indonesia Serikat yang menjadi peserta dalam Kerajaan Belanda
bentuk baru.
Atas usul Van Mook itu, pada tanggal 27 Maret 1946 Sutan Syahrir
memberikan jawaban yang disertai naskah persetujuan bentuk traktat yang
antara lain disebutkan:
a. supaya Belanda mengakui RI de facto berdaulat atas Jawa dan
Sumatera;
b. supaya Belanda dan RI bekerja sama membentuk Republik Indonesia
Serikat; dan
c. Republik Indonesia Serikat bersama dengan Nederland, Suriname, dan
Curacao menjadi peserta dalam suatu ikatan kenegaraan.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 22
Oleh karena ternyata bahwa pendirian kedua belah pihak telah saling mendekati
maka pemerintah RI awal bulan April 1946 mengutus delegasi ke Negeri
Belanda yang terdiri atas Dr. Soedarsono, Mr. A.K. Prinagodigdo, Mr.
Soewandi. Delegasi ini dengan bantuan Sir Archibald Kerr mengadakan
perundingan di Hoge Veluwe yang ternyata gagal juga. Pemerintah Belanda
hanya bersedia rnengakui RI berdaulat atas Jawa dan Madura. Pada awal
November 1946 kedua pihak memutuskan untuk melanjutkan perundingan di
daerah yang dikuasai oleh RI agar dapat dihadiri oleh Presiden Soekarno dan
Wakil Presiden Hatta. Perundingan kemudian diadakan di Linggarjati. Dengan
campur tangan aktif Presiden Soekarno, pada tanggal 12 November 1946 telah
tercapai persetujuan yang akan diparaf di Jakarta. Pada tanggal 15 November
1946 ketua dari kedua delegasi yaitu Sutan Syahrir dan Prof. Chermerhorn
mendapat Naskah Perjanjian Linggarjati. Isi pokok naskah perjanjian tersebut
sebagai berikut.
a. Pemerintah Belanda mengakui kekuasaan de facto Republik
Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra.
b. Pemerintah Indonesia dan Belanda akan mendirikan Negara Indonesia
Serikat pada tanggal 1 Januari 1949.
c. Negara Indonesia Serikat dihubungkan (dengan Belanda dalam suatu Uni
Indonesia-Belanda (Uni = gabungan negara-negara). Kepala Uni adalah
Raja Belanda. Persetujuan Linggarjati ditandatangani pada tanggal 15 Maret
1947.
Sebelum naskah persetujuan ditandatangani, timbul pertentangan hebat, baik di
dalam Parlemen Nederland maupun dalam Komite Nasional Indonesia Pusat.
Oposisi dalam Parlemen Belanda terutama menentang kemungkinan Uni
menjadi Superstate sehingga Nederland tidak lagi berdaulat penuh. Oposisi
dapat diatasi setelah dinyatakan bahwa Uni yang akan dibentuk adalah Uni
personil. Naskah tersebut baru disetujui oleh Parlemen Belanda pada tanggal
20 Desember 1946. Di dalam KNIP, anggota-anggota terutama menentang
penetapan Raja Belanda sebagai Kepala Uni. Akhirnya KNIP menyetujui pada
tanggal 25 Februarii 1947.
Sebagai akibat dari penandatanganan itu, maka Inggris pada tanggal 31 Maret
1947 dan Amerika Serikat pada tanggal 23 April 1947 mengakui RI berkuasa de
facto atas Jawa, Madura dan Sumatra. Ternyata, dalam melaksanakan
persetujuan Linggarjati timbul banyak kesukaran. Kesukaran itu bersumber
pada perbedaan penafsiran perjanjian tersebut. Pemerintah Belanda
berpendapat bahwa sebelum RIS dibentuk, hanya Belandalah yang berdaulat
atas seluruh wilayah bekas Hindia Belanda, sehingga RI harus menghentikan
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 23
hubungannya dengan luar negeri, dan pemerintah Belanda minta diadakan
polisi bersama untuk menjaga keamanan dalam negeri. Sedangkan
pemerintah RI berpendapat bahwa sebelum RIS terbentuk kedudukan de facto
RI tidak berubah, sehingga RI tetap berhak rnelanjutkan hubungannya dengan
luar negeri dan pemerintah RI menolak diadakannya polisi bersama karena
hanya pemerintah RI sendirilah yang bertanggung jawab penuh atas keamanan
di daerahnya.
Karena perbedaan interpretasi tidak dapat diselesaikan Belanda hendak
memaksakan interpretasinya dengan melancarkan Agresi Militer Belanda I
pada tanggal 20 Juli 1947. Belanda mulai menyerang RI dari segala jurusan
dengan mengerahkan Angkatan Darat, Laut maupun udaranya. Belanda berdalih
bahwa serangan tersebut hanya sekedar tindakan kepolisian belaka. Namun,
kenyataannya serangan itu dilancarkkan oleh seluruh angkatan perang Belanda.
Serangan telah menirnbulkan korban jiwa dan harta benda rakyat.
Serangan-serangan Belanda mendapat celaan keras dari seluruh dunia. Pada
tanggal 31 Juli 1947, Dewan Keamanan PBB menerima resolusi dari India dan
Australia. Resolusi memerintahkan supaya segera diadakan gencatan senjata
dan segera perundingan dilanjutkan. Pada tanggal 1 Agustus Dewan
Keamanan PBB menyerukan kepada Belanda dan Indonesia untuk
menghentikan tembak menembak. Pada tanggal 4 Agustus 1947 Panglima
Angkatan Perang Tertinggi RI memerintahkan kepada seluruh angkatan
Perang RI agar tetap tinggal ditempatnya masing-masing dan menghentikan
segala tindakan permusuhan. Kemudian pada tanggal 25 Agustus 1947
Dewan Keamanan menerima sebuah putusan yang berisi antara lain:
a. para konsul asing di Jakarta supaya membuat laporan mengenai
keadaan terakhir di Indonesia; dan
b. membentuk sebuah komisi yang terdiri dari tiga negara. Komisi tiga negara
(KTN) yang bertugas memberikan perantaraan jasa-jasa baik dalam
menyelesaikan pertikaian Indonesia-Belanda.
Perundingan antara Indonesia Belanda dimulai pada tanggal 2 Desember 1947
di atas kapal Renville yang berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok. Perundingan
tersebut disaksikan oleh KTN Perundingan itu menghasikan
PERSETUJUAN RENVILLE yang ditanda tangani pada tanggal 17 Januari
1948. Isi persetujuan tersebut antara lain:
a. Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia, sampai kedaulatan
diserahkan kepada RIS yang segera harus dibentuk;
b. sebelum RIS dibentuk Belanda dapat menyerahkan sebagian dari
kekuasaannya kepada suatu pemerintah Sementara;
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 24
c. RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat akan menjadi peserta
yang sederajat dengan kerajaan Belanda dalam Uni Indonesia-Belanda.
Raja Belanda sebagai Kepala Uni;
d. RI akan merupakan negara bagian dari RIS; dan
e. dalam jangka waktu sedikitnya 6 bulan dan selambat-lambatnya 1 tahun
supaya diadakan pemilihan umum untuk membentuk Dewan Konstituante
RIS.
Sementara itu, pemerintah Rl tetap berpegang teguh pada pernyataan KTN
bahwa selama RIS belum dibentuk tetap berhak atas tentara, hubungan luar
negeri, dan keuangan sendiri. Seperti diketahui anggota KFN terdiri atas wakilwakil
dari negara-negara Australia, Belgia, dan Amerika Serikat.
Akhimya, Belanda untuk kedua kalinya ingin memaksakan pendiriannya dan
dengan mendadak melaksanakan Agresi Belanda ke II (Agresi Militer
Belanda II) pada tanggal 18 Desember 1948. Soekarno, Hatta, dan beberapa
pemimpin lainnya ditahan dan diasingkan ke Bangka dan Sumatera Utara.
Dengan menduduki Yogyakarta, pusat pemerintahan RI, Belanda mengira
bahwa riwayat Rl akan berakhir. Akan tetapi, ternyata para pemimpin telah
memperhitungkan segala kemungkinan. Pemerintah Darurat segera
menjalankan tugasnya, bertindak sebagai Kepala Pemerintahan darurat di
Sumatera Barat yang dipimpin oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara.
Tindakan agresi Belanda II mengakibatkan reaksi di mana-mana. Simpati luar
negeri terhadap Indonesia makin besar dan membangkitkan negara-negara
Asia dan PBB untuk mengadakan tindakan. Pada tanggal 23 Januari 1949 di
New Delhi diadakan Konferensi oleh 19 negara Asia. Konferensi mengambil
keputusan sebagai berikut.
a. Pemimpin-pemimpin RI yang ditahan Belanda agar dibebaskan.
b.Tentara Belanda harus ditarik mundur dari Yogyakarta.
Dewan Keamanan PBB pada tanggal 28 Januari 1949 memutuskan :
a.penghentian operasi militer Belanda;
b. pembesar Belanda;
c. pembesar-pembesar RI harus dikembalikan ke Yogyakarta; dan
d. pengakuan kedaulatan RIS.
Pada tanggal 14 April 1949, di Jakarta dimulai perundingan-perundingan antara
delegasi RI dan Belanda di bawah pemimpin UNCI (United Nations
Commisions for Indonesia). UNCL sendiri adalah prubahan dari KTN. Delegasi
Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Roem, sedang delegasi Belanda oleh dr. Van
Royen.
Pada tanggal 7 Mei 1949 tercapai persetujuan Roem Royen yang berisi dua
pernyataan berikut.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 25
a. Pernyataan delegasi RI:
1) penghentian perang gerilya; dan
2) bekerja sama mengembalikan keamanan.
b. Pernyataan delegasi Belanda:
1) menyetujui pengambilan pemerintah RI ke Yogyakarta;
2) menghentikan operasi militer dan membebaskan pemimpin-pemimpin
RI serta selekas mungkin mengadakan Konferensi Meja Bundar.
Sesuai dengan persetujuan Linggarjati dan Renville yang menghendaki agar
pemerintah RI dan Belanda berusaha bersama-sama membentuk RIS, maka
pada tanggal 23 Agustus 1949 di Den Haag dimulai perundingan Konferensi
Meja Bundar (KMB). Delegasi RI dipimpin oleh Moh. Hatta, delegasi
Belanda dipimpin oleh Sultan Hamid dan delegasi Belanda oleh Van
Maarseven. Komisi PBB pun ikut serta dalam perundingan tersebut. Adapun
tujuan KMB adalah untuk menyelesaikan perselisihan antara Indonesia dan
Belanda selekas mungkin dengan cara yang adil dan pengakuan
kedaulatan yang nyata, penuh dan tanpa syarat kepada RIS. Hasil-hasil
pokok dari KMB antara lain:
a. kerajaan Belanda menyerahkan kedaulatan atas Indonesia yang
sepenuhnya, tanpa syarat dan tidak dapat dicabut kembali kepada RIS;
b. penyerahan kedaulatan itu akan dilakukan selambat-lambatnya pada
tanggal 30 Desember 1949;
c. tentang Irian barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun
setelah penyerahan kedaulatan kepada RIS;
d. antara RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni
Indonesia-Nederland, yang akan dikepalai oleh raja Belanda;
e. kapal-kapal perang Belanda akan ditarik kembali dari Indonesia dengan
catatan bahwa beberapa korvetakan diserahkan kepada RIS;
f. tentara Kerajaan Belanda akan selekas mungkin ditarik mundur dari Indonesia,
sedang tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan.
KMB berakhir pada tanggal 29 Oktobor 1949 dengan menghasilkan Piagam
penyerahan kedaulatan dari Kerajaan Belanda kepada RIS yang harus
dilaksanakan sebelum tanggal 1 Januari 1950. Pada tanggal 27 Desember
1948, Ratu Juliana menandatangani piagam pengakuan kedaulatan RIS di
Ibukota Nederland, Amsterdam. Pada saat yang sama, di Jakarta, di Istana
Merdeka diadakan upacara pemindahan kekuasaan dari Pemerintah kolonial
Belanda kepada Pemerintah RIS yang diwakili oleh Sri Sultan Hamengku
Buwono IX. Di kota Yogyakarta, pada saat itu diadakan upacara pemasukan
RI ke dalam RIS.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 26
Kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara RIS tidak sampai satu tahun umurnya. Sejak Proklamasi bangsa
Indonesia menghendaki negara kesatuan dari Sabang sampai Merauke.
Bentuk Negara Federal bagi rakyat Indonesia tidak sesuai dengan cita-cita
kebangsaan dan tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi.
Di samping itu, pembentukan RIS dengan 16 negara bagian dipandang oleh
bangsa Indonesia sebagai hasil dari politik devide et impera yang selalu
dilakukan oleh Belanda. Di mana-mana terdengar pernyataan rakyat yang
dengan tegas menuntut pembubaran RIS dan kembali kepada negara kesatuan.
Berdasar hasrat dan desakan rakyat Indonesia maka pada tanggal 17 Agustus
1950 RIS dihapuskan dan dibentuklah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada saat itu juga Konstitusi RIS diganti dengan Undang-Undang Dasar
Sementara (UUDS) Republik Indonesia.
Rangkuman
Beberapa peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi, diantaranya
peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, dan detik-detik
proklamasi. Pada peristiwa Rengasdengklok, para pemuda membawa
Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok. Mereka didesak untuk
segera memproklamasikan negara Indonesia merdeka.
Perumusan teks proklamasi dilakukan tanggal 16 Agustus 1945 di rumah
laksamana Maeda yang terletak di jalan Imam Bonjol no. 1 Jakarta. Para
perumus teks Proklamasi adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan
Ahmad soebardjo. Teks Proklamasi ditulis tangan oleh Bung Karno dan
diketik oleh Sayuti Melik. Proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan
Drs. Moh. Hatta, atas nama bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan
Indonesia pertama kali dikumandangkan tanggal 17 Agustus 1945
bertepatan pada hari Jum’at, di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta
(sekarang Jalan Proklamasi).
Organisasi yang sangat berperan dalam mewujudkan kemerdekaan adalah
BPUPKI dan PPKI. BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat,
sedangkan PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno. BPUPKI telah berhasil
menyusun dasar negara dan rancangan UUD. Dalam sidangnya yang
pertama tanggal 18 Agustus 1945, PPKI telah menetapkan tiga keputusan
penting yaitu mengesahkan dan menetapkan UU RI, yang kemudian
dikenal sebagai UUD 1945, mengangkat presiden dan wakil presiden, dan
membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Tokoh-tokoh
penting dalam peristiwa proklamasi adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta,
Ahmad subardjo, dan Fatmawati.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 27
Sesuai dengan pernyataan politik yang dikeluarkan oleh ratu Belanda
Wilhelmina tanggal 6 Desember 1942, maka Belanda bermaksud kembali
lagi ke daerah jajahannya, kembali sehabis Perang Dunia II. Belanda datang
ke Indonesia sebagai pegawai-pegawai NICA yang bersama-sama dengan
Inggris mendarat pada tanggal 24 Agustus 1945.
Perkiraan Belanda ternyata meleset, karena menurut kenyataannya, RI
sudah diproklamasikan dan rakyat Indonesia pun dengan gigih menentang
penjajahan kembali oleh Belanda. Untuk memaksakan kehendaknya agar
dapat bercokol kembali di bumi Indonesia, Belanda melakukan agresi
kepada bangsa Indonesia. Adanya agresi Belanda mendapatkan perhatian
dari dunia internasional antara lain dari PBB.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 28
Lembar Powerpoint 5.3
PERJUANGAN KEMERDEKAAN
INDONESIA
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 29
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 30
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 31
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 32
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 33
Lembar Penilaian 5.4
Test Tulis
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia!
(Skor : 10)
2. Apa sebab Belanda berusaha kembali ke Indonesia ? Jelaskan jawaban
anda! (Skor : 10)
3. Jelaskan sejarah pembentukan pemerintah RI! (Skor : 10)
4. Jelaskan bahwa di samping perjuangan bersenjata, pemerintah RI juga
menggunakan cara diplomasi dalam mempertahankan kemerdekaan
negara kita! (Skor : 10)
5. Pasukan sekutu yang mendarat di Indonesia terdiri dari pasukan dari
bangsa mana saja? Jelaskan (Skor : 10)
6. Apakah tugas utama pasukan sekutu di Indonesia (Skor : 10)
7. Apa sebab penyelesaian perselisihan antara Indonesia Belanda selalu
mengalami kegagalan? Jelaskan! (Skor : 10)
8. Apa tugas Komisi Tiga Negara dI Indonesia (Skor : 10)
9. Jelaskan tentang hasil perundingan KMB (Skor : 10)
10. Buatlah ringkasan tentang kebijakan politik dan ekonomi
pascakemerdekaan! (Skor : 10)
Arti tingkat penguasaan yang dicapai :
Kualifikasi Skor
Sangat Baik 90 -100
Baik 80 – 89
Cukup 70 – 79
Kurang 60 – 69
Sangat Kurang < 60
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 5 - 34
Daftar Pustaka
———————1998. Hari-hari Menjelang Proklamasi Kemerdekaan. Jakarta: Balai
Pustaka.
Hayati, Chusnul, dkk. 1985. Sejarah Indonesia. Jakarta: Karunika.
Kamsory, Eryk. M. 2004. Sejarah untuk SMP kelas VIII. Bogor: Regina
Notosusanto, Nugroho dan Yusmar Basri. 1976. Sejarah Nasional Indonesia
II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sunarto, dkk. 2004. Pengetahuan Soaial Terpadu untuk SD kelas VI. Jakarta:
Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar