Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 1
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
KERAGAMAN BENTUK BUMI, PROSES
PEMBENTUKAN DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Pendahuluan
Paket 6
Paket 6 ini akan mempelajari geografi dengan topik keragaman bentuk bumi,
proses pembentukannya dan dampaknya terhadap kehidupan manusia. Setelah
mempelajari paket 6 ini, mahasiswa-mahasiswi akan lebih mudah menggambarkan
keadaan bumi dalam bentuk peta, atlas dan globe yang akan dipelajari pada paket
7, dan juga akan menjadi dasar untuk mempelajari materi kondisi geografis pada
paket 8.
Perkuliahan ini dimulai dengan curah pendapat tentang fenomena alam yang
terjadi di sekitarnya. Selanjutnya dosen membuat simpulan dari hasil curah
pendapat. Untuk lebih memahami materi keragaman bumi dan fenomena alam,
dosen mempergunakan metode jigsaw learning. Pada diskusi Tahap 1,
mahasiswa-mahasiswi dibagi dalam kelompok; dan setiap kelompok
mendiskusikan materi yang berbeda sesuai LK yang ada, yaitu LK 6.1.A untuk
memahami tenaga endogen dan eksogen, LK 6.1. B, jenis-jenis batuan, LK 6.1. C
proses terjadinya pelapukan, LK 6.1. D proses terjadinya gempa, dan LK 6.1. E .
dampak keragaman bumi bagi kehidupan manusia. Setiap anggota kelompok
harus mencatat hasil diskusi Tahap 1, karena nanti mereka akan bertugas untuk
mempresentasikan pada diskusi kelompok berikutnya. Setelah diskusi kelompok
Tahap 1 selesai, dilanjutkan dengan diskusi kelompok tahap 2, dalam kelompok
baru yang anggotanya merupakan perwakilan dari masing-masing kelompok.
Selanjutnya dilakukan diskusi Kelompok Tahap 3, dimana setiap kelompok
memperbaiki hasil diskusi tahap 1 berdasarkan masukan yang diperoleh pada
diskusi tahap 2. Kemudian, masing-masing kelompok mempersiapkan wakilnya
untuk presentasi. Setelah presentasi, dosen memberikan komentar dan
penguatan. Selanjutnya mahasiswa-mahasiswi menunjuk wakil untuk memberikan
refleksi. Untuk kegiatan Tindak lanjut, mahasiswa-mahasiswi dipersiapkan untuk
memahami materi paket berikutnya dengan diberi tugas-tugas.
Karena banyak gambar-gambar yang harus ditampilkan, sebaiknya dosen
mempersiapkan alat peraga yang sesuai, lebih bagus lagi kalau ada video yang
sesuai.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 2
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Rencana Pelaksanaan Perkuliahan
Kompetensi dasar
Mahasiswa dan mahasiswi mampu mendeskripsikan keragaman bentuk muka
bumi, proses pembentukan, dan apa dampaknya terhadap kehidupan
Indikator
Pada akhir perkuliahan mahasiswa-mahasiswi dapat!
1. menjelaskan keragaman bentuk muka bumi
2. menjelaskan berbagai jenis bebatuan
3. menganalisis proses terjadinya pelapukan
4. menganalisis berbagai penyebab terjadinya gempa
5. menerangkan berbagai dampak dari adanya keragaman dan peristiwa di
muka bumi dan dampaknya terhadap kerhidupan
Waktu
3x50
Materi Pokok
1. Tenaga Endogen dan Tenaga Eksogen
2. Jenis-jenis batuan
3. Proses pelapukan
4. Gejala diastropisme dan vulkanisme
5. Faktor-faktor penyebab terjadinya gempa bumi
Kelengkapan Bahan Perkuliahan
1. Lembar Kegiatan LK 6.1.A, LK 6.1.B, LK 6.1.C, LK 6.1.D, LK 6.1.E,
2. Lembar Uraian Materi 6.2
3. Lembar Powerpoint 6.3
4. Lembar Penilaian 6.4
5. Alat dan bahan; LCD dan computer, gambar-gambar tentang kejadian alam
(disiapkan oleh dosen)
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 3
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Langkah-langkah Perkuliahan
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 4
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 5
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 6
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Lembar Kegiatan 6.1.A
TENAGA EKSOGEN DAN TENAGA
ENDOGEN
Pengantar
Untuk lebih memahami keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan,
dan dampaknya terhadap kehidupan maka akan kita pelajari terlebih dahulu
tentang tenaga eksogen dan tenaga endogen :
Tujuan
Mengetahui keragaman bentuk muka bumi
Alat dan Bahan
1. Gambar-gambar bentuk muka bumi
2. Gambar-gambar tenaga eksogen dan endogen
3. Lembar Uraian Materi 6.2.
Langkah Kegiatan
1. Bekerjalah dalam kelompok yang terdiri dari 5 orang yang heterogen.
2. Bacalah uraian materi 6.2. !
3. Berdasarkan uraian tersebut, diskusikan apa yang dimaksud dengan
berbagai macam keragaman bentuk muka bumi
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 7
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Lembar Kegiatan 6.1.B
JENIS-JENIS BATUAN
Pengantar
Untuk lebih memahami keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan,
dan dampaknya terhadap kehidupan maka akan kita pelajari terlebih dahulu
jenis-jenis batuan :
Tujuan
Mengetahui jenis-jenis batuan
Alat dan Bahan
Gambar-gambar jenis-jenis batuan
Lembar uraian materi 6.2.
Langkah Kegiatan
1. Bekerjalah dalam kelompok yang terdiri dari 5 orang yang heterogen.
2. Bacalah uraian materi 6.2. !
3. Berdasarkan uraian tersebut, diskusikan dan jelaskan jenis-jenis batuan
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 8
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Lembar Kegiatan 6.1.C
PROSES TERJADINYA PELAPUKAN
Pengantar
Untuk lebih memahami keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan,
dan dampaknya terhadap kehidupan maka akan kita pelajari terlebih dahulu
proses terjadinya pelapukan:
Tujuan
Mengetahui proses pelapukan
Alat dan Bahan
Gambar-gambar proses pelapukan
Lembar Uraian Materi 6.2.
Langkah Kegiatan
1. Bekerjalah dalam kelompok yang terdiri dari 5 orang yang heterogen.
2. Bacalah uraian materi 6.2. !
3. Berdasarkan uraian tersebut, maka jelaskan proses pelapukan
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 9
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Lembar Kegiatan 6.1.D
PENYEBAB TERJADINYA GEMPA
Pengantar
Untuk lebih memahami keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan,
dan dampaknya terhadap kehidupan maka akan kita pelajari terlebih dahulu
penyebab terjadinya gempa
Tujuan
Mengetahui proses terjadinya gempa dan penyebabnya
Alat dan Bahan
Gambar-gambar gempa bumi
Langkah Kegiatan
1. Bekerjalah dalam kelompok yang terdiri dari 5 orang yang heterogen.
2. Bacalah uraian materi 6.2. !
3. Berdasarkan uraian tersebut, diskusikan dan jelaskan terjadiny gempa
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 10
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
DAMPAK KERAGAMAN DAN
PERISTIWA DI MUKA BUMI BAGI
KEHIDUPAN MANUSIA
Pengantar
Untuk lebih memahami keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan,
dan dampaknya terhadap kehidupan maka akan kita pelajari terlebih dahulu
dampak dari adanya keragaman dan peristiwa di muka bumi dan dampaknya
terhadap kehidupan :
Tujuan
Mengetahui adanya keragaman dan peristiwa di muka bumi dan dampaknya
terhadap kehidupan
Alat dan Bahan
Gambar-gambar peristiwa di muka bumi dan dampaknya bagi kehidupan
Lembar Uraian Materi 6.2
Langkah Kegiatan
1. Bekerjalah dalam kelompok yang terdiri dari 5 orang yang heterogen.
2. Bacalah uraian materi 6.2. !
3. Berdasarkan uraian tersebut, maka jelaskan berbagai ragam peristiwa di
bumi dan dampaknya bagi kehidupan
Lembar Kegiatan 6.1.E
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 11
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Uraian Materi 6.2
KERAGAMAN BENTUK BUMI, PROSES
PEMBENTUKAN DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
A. Tenaga eksogen dan endogen
Tahukah Anda tentang teori tektonik lempeng? Dengan adanya arus konveksi
dan lapisan mantel dan tumbukan antara lempeng samudera dan lempeng
benua menyebabkan terbentuknya relief muka bumi. Tenaga pembentuk muka
bumi ini berasal dari dalam bumi dan disebut tenaga endogen. Contoh relief
yang dibentuk atau dibangun oleh tenaga endogen adalah: gunung api,
pegunungan, lipatan, patahan, palung laut dan lain-lain yang banyak kita jumpai
disekitar lingkungan kita.
Perhatikanlah sebuah bukit! Banyak orang mengambil batuan yang ada untuk
dijadikan bahan bangunan dan sebagian diratakan untuk lokasi bangunan.
Selain manusia akar tumbuhan, dan binatang juga ikut memecahkan dan
membuat lubang pada batuan. Suhu udara dan jamur dapat membuat batuan
menjadi lapuk.
Kalau Anda melihat di sekeliling lingkungan, adakah gunung ataupun bukit
yang rusak? Siapakah yang merusak? Kerusakan juga disebabkan oleh
makhluk hidup, relief muka bumi juga bisa hancur oleh faktor alam.
Gunung yang gundul karena ditebang oleh manusia sedikit demi sedikit akan
hancur karena batuannya lapuk kemudian terkikis oleh erosi. Batuan karang
juga bisa hancur bila diterjang oleh ombak secara terus-menerus. Faktorfaktor
yang merusak relief muka bumi tersebut berada atau berasal dari luar
permukaan bumi dan disebut tenaga eksogen. Tenaga eksogen itu berupa
sinar matahari, air, angin, gletsyer, dan makhluk hidup. Pada kenyataan di
alam, tenaga eksogen mengakibatkan terjadinya pelapukan, erosi, longsoran
dan sedimentasi.
Pelapukan
Pelapukan berasal dari kata lapuk. Sebuah benda yang mangalami pelapukan
berarti sebagian atau seluruh benda itu telah lapuk. Adakah benda-benda di
sekitarmu yang mengalami pelapukan? Berdasarkan pengamatan yang Anda
lakukan, apakah benda-benda di bawah ini bisa mengalami pelapukan?
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 12
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Mengapa benda-benda di atas lapuk? Arca/patung misalnya, setiap hari kena
panas matahari, pada malam hari diterpa oleh dinginnya malam dan pada
musim hujan terkena air hujan hal ini berlangsung secara terus-menerus
sepanjang waktu. Yang terjadi kemudian adalah arca/patung tersebut tidak lagi
keras tetapi lembek dan bila dipegang terlalu keras akan hancur. Pelapukan ini
disebut pelapukan yang bersifat mekanik, sedangkan jika batuan kapur yang
keras dilarutkan pada air akan hancur maka pelapukan jenis ini adalah
pelapukan kimia.
Pelapukan Mekanik
Batuan yang membentuk bumi, tersusun dari berbagai mineral. Tiap mineral
memiliki koefisien pemuaian yang berbeda-beda. Artinya, antara mineral yang
satu dengan mineral yang lain akan sangat bervariasi tingkat pemuaiannya,
ada yang cepat memuai ada juga yang memerlukan waktu yang agak lama.
Tetapi mineral yang cepat memuai bila kena panas akan juga cepat menyusut
bila mengalami pendinginan.
Pada siang hari ketika batuan terkena sinar matahari, mineral yang mudah
menyerap panas akan lebih cepat memuai daripada mineral lain yang sulit
menyerap panas. Memuai berarti volumenya bertambah besar. Akibatnya,
mineral yang volumenya bertambah besar akan mendesak mineral-mineral
lain sehingga batuan tersebut akan retak-retak. Pada malam hari, suhu udara
turun dan batuan mengalami pendinginan, sehingga volumenya menyusut
(mengecil). Akibatnya, batuan mengalami retak-retak. Proses ini berlangsung
terus- menerus setiap hari, sehingga lama kelamaan batuan yang keras, akan
retak-retak dan lepas selapis demi selapis, yang dimulai dari bagian luar
batuan.
Akhirnya, batuan yang besar tersebut akan hancur, menjadi batuan kecil, dan
batuan kecil akan hancur menjadi kerikil, dan kerikil akan hancur menjadi
pasir dan pasir akan hancur menjadi debu-debu yang halus. Proses semacam
ini disebut pelapukan mekanik. Perhatikan Gambar di bawah ini.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 13
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Gambar 6.1 : Proses Pelapukan Mekanik
Pada Siang hari, mineral batuan yang berwarna gelap umumnya cepat
memuai, volumenya bertambah besar (kelabu hitam), sedang pada malam
hari, volumenya mengecil (putih). Bila hal ini berlangsung terus-menerus,
maka lama-kelamaan mineral akan retak-retak (hitam tebal), dan akhimya
pecah dan terlepas dari batuan induknya.
Di daerah empat musim, pori-pori batuan yang terisi air di musim panas bisa
pecah atau retak karena air dalam pori-pori batuan membeku di musim dingin.
Air yang membeku volumenya bertambah besar sehingga batuan menjadi
retak atau pecah. Proses yang demikian juga termasuk pelapukan mekanik.
Gambar 6.2: Proses Pelapukan Mekanis di Daerah Empat Musim
Pelapukan Kimiawi
Pelapukan batuan juga dapat disebabkan oleh proses kimiawi. Contohnya
adalah batuan yang keras dapat ditembus oleh akar tumbuh-tumbuhan,
karena tudung akar mengeluarkan zat kimia yang dapat melapukkan batuan.
Contoh lain adalah batuan kapur yang retak kemudian disusupi air hujan yang
mengandung CO2. Air hujan yang mengandung CO2. akan melarutkan batuan
kapur yang dilaluinya. Lama-kelamaan retakan batuan kapur akan bertambah
lebar dan besar, akhirnya terbentuk goa-goa kapur. Larutan kapur yang
mengendap dan menempel di langit-langit goa akan membentuk stalagtit dan
bila mengendap dan menempel di dasar goa akan membentuk stalagnit.
Mineral setelah
menyusut
Mineral sebelum
menyusut
Mineral
Lepas
Mineral yang cepat
memuai dan cepat
menyusut
Mineral yang lambat
memuai dan lambat
menyusut
Air dalam pori batuan
Volume air membesar
Mineral
bantuan
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 14
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Kadang-kadang dalam goa kapur terdapat sungai bawah tanah. Di Gunung
Kidul (Jawa) air sungai bawah tanah dijadikan sumber air bersih.
Pelapukan Biologik atau Pelapukan Organik
Pelapukan biologik atau pelapukan organik adalah lapuknya batuan yang
disebabkan oleh makhluk hidup, baik oleh tumbuh-tumbuhan, hewan maupun
manusia. Akar tumbuh-tumbuhan yang makin membesar dapat menyebabkan
retak atau hancurnya batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Ujung
akar yang mengeluarkan cairan dapat menembus batuan melalui pelapukan
kimia. Demikian pula berbagai jenis jamur, lumut, dan bakteri yang melekat
pada permukaan batuan akan mampu melapukkan batuan. Demikian juga
berbagai jenis hewan seperti semut, cacing, anai-anai, tikus, dapat membuat
lubang pada batuan dan melapukkan batuan.
Batuan yang keras Gb.6.3 dan monumen besejarah Gb.6.4 permukaan bagian
luarnya dapat lapuk karena ditumbuhi jamur dan ganggang. Batuan candi
dapat keropos atau lapuk karena ditumbuhi jamur dan ganggang. Oleh karena
itu bangunan candi lizirus selalu dirawat dari gangguan jamur
Gb.6.3: Gunung berbatu-batu kerns Gb.6.4: Monumen di Yunani
Erosi
Batuan yang telah lapuk secara berangsur-angsur akan dikikis dan
dipindahkan ke tempat lain oleh tenaga eksogen. Tenaga eksogen yang
mampu mengikis dan memindahkan batuan yang telah lapuk adalah air, angin;
dan gletsyer. Proses pengikisan dan pengangkutan material hasil pelapukan
dinamakan erosi. Apabila poses erosi seimbang dengan proses pelapukan
batuan, maka peristiwa tersebut dinamakan erosi alamiah atau erosi geologis.
Erosi geologis tidak menyebabkan terjadinya musibah dan kerusakan
lingkungan yang hebat.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 15
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Erosi air
Erosi yang disebabkan oleh tenaga air dibedakan menjadi:
Erosi percikan, yaitu erosi yang disebabkan oleh tetesan air hujan yang
memecahkan butir-butir tanah.
Erosi lapisan, yaitu pengikisan dan pengangkutan lapisan tanah
permukaan, yang disebabkan oleh aliran air di permukaan tanah. Air yang
mengalir di permukaan tanah akan mampu menghanyutkan butiran-butiran
tanah dan di bawa ke tempat yang lebih rendah. Erosi permukaan akan
mengangkut unsur-unsur hara yang terdapat di permukaan.tanah. Oleh
karena itu erosi permukaan menyebabkan tanah menjadi tandus.
Erosi alur.
Aliran air di permukaan tanah akhirnya akan mengumpul pada tempat
tertentu membentuk aliran yang lebih besar. Aliran air yang mengumpul
tersebut akan mampu mengikis tanah (batuan) yang dilaluinya ,sehingga
terbentuk alur-alur aliran air. Erosi yang demikian disebut erosi alur
Erosi lereng sungai.
Apabila aliran air sudah berada dalam alur sungai, maka aliran air itu akan
mengikis ,tebing sungai (erosi lateral). Akibatnya aliran sungai menjadi
berkelok-kelok. Sungai yang berkelok-kelok disebut meander. Bila di bibir
sungai terdapat tanggul buatan, maka erosi lateral dapat menjebol tanggul dan
mengakibatkan banjir. Di dataran tinggi bagian sungai yang terkikis adalah
dasar sungai, sehingga makin lama sungai akan bertambah dalam, dan alur
sungai akan berbentuk huruh V. Erosi semacatn ini disebut erosi vertikal.
Erosi gelombang air laut (abrasi).
Pantai yang curam atau pantai yang landai dapat hancur diterjang
gelombang laut. Banyak sawah, tambak dan desa-desa di Sumatera dan
Jawa yang lenyap diterjang gelombang laut. Di daerah yang berpantai
curam, gelombang laut akan menghancurkan tebing-tebing yang curam,
sehingga terbentuk goa-goa pantai.
Hutan bakau atau hutan mangrove yang tumbuh di daerah partai perlu
dilestarikan, karena mampu menahan gelombang laut sehingga
mengurangi abrasi. Ingatlah! Merusak hutan bakau adalah perbuatan
yang salah.
Gb.6.5: Goa pantai akibat abrasi Gb.6.6: Abrasi pantai
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 16
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Erosi angin
Erosi ini terjadi di daerah kering dan gurun pasir. Proses pengikisan batuan
Old, angin disebut deflasi. Angin yang kencang di daerah gurun
mampu.menerbangkan debu dan mengangkut butir-butir pasir. Bila butir-butir
pasir menabrak kaki batuan maka batu yang ditabrak akan terkikis bagian
bawahnya, sehingga terbentuk batu jamur. Proses erosi ini disebut korasi.
Erosi gletser (eksarasi).
Tenaga yang dominan pada erosi ini adalah gletser atau es. Di daerah kutub
dan di puncak-puncak pegunungan yang tinggi, tumpukan salju yang mencair
akan menuruni lereng dan mengikis batuan yang dilaluinya, sehingga akan
terbentuk tebing-tebing yang terjal. Material hasil kikisan akan diendapkan di
daerah ujung gletser. Di Indonesia erosi gletser kemungkinan hanya terjadi di
puncak Jayawijaya (Papua), walaupun salju sudah makin menyusut karena
suhu udara di bumi makin panas.
Gb.6.7: Gunung Es di laut Gb.6.8: Alur kikisan gletser
Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi air, angin,
gelombang laut dan gletsyer. Material hasil erosi yang diangkut oleh aliran air
akan diendapkan di daerah yang lebih rendah.
Sedimentasi oleh air
Lumpur dan material lain hasil erosi yang diangkut oleh aliran air akan
diendapkan ke tempat yang lebih rendah. Tempat pengendapan itu adalah:
dataran rendah, waduk, situ, muara sungai tepi pantai dan dasar laut.
Danau, waduk, situ, dan rawa akan menjadi dangkal dan akhirya penuh bila
terus menerus diendapi lumpur hasil erosi. Apa yang harus dilakukan agar
ketiga penampungan air tersebut bisa lestari dan tidak punah
Contoh: penduduk di Pegunungan Dieng (Jawa Tengah) sangat senang
bercocok tanam kentang karena hasilnya sangat menguntungkan. Tetapi
tanaman kentang tersebut menyebabkan erosi besar- -besaran. Tanah yang
tererosi diangkut oleh air dan diendapkan ke Waduk Sudirman. Akibatnya
waduk Sudirman menjadi semakin dangkal. Bila tidak segera ditangani maka
waduk Sudirman akan segera punah.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 17
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Apa yang terjadi bila lumpur dan material lain hasil erosi air itu diendapkan di
muara sungai atau di tepi pantai. Endapan lumpur tersebut akan membentuk
delta dan gundukan pasir. Delta merupakan daratan di muara sungai yang
dibentuk oleh endapan sungai. Sedangkan gunung pasir adalah gundukan
pasir ( tanah) di tepi pantai yang menyembul di permukaan laut bila air laut
sedang surut dan tenggelam kembali bila laut sedang pasang.
Bila lumpur dan material lain hasil erosi terbawa air sungai hingga ke laut, maka
gelombang laut akan mencampakkan kembali sebagian material hasil erosi ke
pantai. Wujudnya berupa tanggul pantai atau beach ridge. Air tanah di tanggul
pantai umumnya berupa air tawar, walaupun di sekitarnya air tanahnya asin.
Sedimentasi oleh angin
Material hasil erosi yang diangkut oleh angin akan diendapkan dalam
beberapa ujud (kenampakan), yaitu:
Tanah loss. Debu yang dibawa oleh angin dari gurun pasir akan
mengendap disekitar gurun dan membentuk Tanah loss. Tanah ini sangat
subur dan baik untuk pertanian, bila cukup air.
Sand dimes, yaitu gumuk pasir di tepi pantai hasil endapan angin.
Barchan, yaitu gumuk pasir berbentuk tapal kuda hasil endapan angin.
Barchan adalah bentukan khas di padang pasir. Di Indonesia, barchan
dapat dijumpai di Parangtritis, Yogyakarta
Sedimentasi oleh gletser
Sedimentasi oleh gletser, berupa gundukan batuan yang tertinggal di ujung
gletser, dan dapat berupa moraine, kettles, esker dan drumline, seperti
tampak pada gambar 6.10
Gb.6.10:
Moraine, kettles,
esker dan drurnline
Gb.6.9:
Barchan di Parangtritis
Yogyakarta,
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 18
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
A. SIKLUS BATUAN
Batuan beku
Seperti telah diuraikan terdahulu bahwa litosfer tersusun dari berbagai jenis
batuan. Ada tiga jenis batuan penyusun
litosfer, yaitu batuan beku, batuan sedimen
dan batuan metamor: Batuan beku
terbentuk dari magma yang membeku.
Menurut lokasi pembekuannya, batu beku
dibedakan batu beku luar, batu beku sela
dan batu beku dalam.
Batuan Sedimen
Batu beku yang ada di permukaan kulit bumi dan kena pengaruh tenaga
eksogen akan mengalami pelapukan. Bagian-bagian yang hancur atau lepas
dari batuan induknya diangkut oleh aliran air angin, dan gletser, kemudian
diendapkan di tempat lain, yang umumnya di tempat yang lebih rendah. Material
yang diendapkan tersebut bila mengalami pemadatan (kompaksi) dan
perekatan (sementasi) berubah menjadi batuan sedimen. Ciri utama batuan
sedimen adalah berlapis-lapis.
Batuan Metamorf
Batuan beku ataupun batuan sedimen yang mendapat tekanan yang besar,
dan suhu yang tinggi serta dalam waktu yang lama dapat berubah bentuk
sehingga menjadi batuan metamorf Contoh: batu kapur karena pengaruh
tekanan yang besar, suhu yang tinggi dan waktu yang lama berubah menjadi
batu marmer.
Siklus Batuan
Pada teori tektonik lempeng,
semua jenis batuan akan ikut
terseret masuk dalam zone
subduksi, dan akan leleh
menjadi magma Bila magma
tersebut kemudian
menyusup menuju
permukaan bumi dan
membeku akan terbentuklah
batuan beku. Dengan
demikian akan terjadi siklus
batuan (lihat gb.6.12)
Gb.6.11:. Batuan sedimen
yang tampak berlapis
Gb.6.12
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 19
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
KERAGAMAN BENTUK-BENTUK MUKA BUMI
Relief Muka Bumi
Apabila kita melihat lebih dekat lagi ke muka bumi, akan tampak bagian muka
bumi itu tidak rata, tetapi ada bagian yang menonjol ke atas, dan ada bagian
yang cekung ke bawah, seperti tampak pada Gambar 6.14 Kenampakan tinggi
rendahnya muka bumi seperti itu dinamakan relief muka bumi.
Menurut letaknya, relief muka Bumi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
• Relief daratan.
• Relief dasar laut.
Relief Daratan
Secara garis besar relief daratan dapat dibagi sebagai berikut:
Gunung api, pegunungan dan bukit.
Permukaan bumi yang menonjol disebut pegunungan bukit. Gunungapi
merupakan tempat keluarnya magma dari dalam bumi. Contoh gunungapi
adalah: G. Kerinci (Sumatera), G. Merapi dan G. Semeru (Java), G. Soputan
(Sulawesi), dan G. Rinjani (Lombok).
Bumi yang dipotret dari ruang angkasa, akan
tampak seperti gambar di sebelah. Melalui
gambar ter-sebut, muka bumi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu daratan dan
samudera. Pada gambar itu tampak benua
Afrika. dan sebagian Benua Asia. (Samudera
yang tampak adalah Samudera Pasifik dan
Samudera Atlantik).
Gb.6.14 Relief muka bumi tidak rata
Gb.6.13 Bumi dilihat dari
angkasa
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 20
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Gb.6.15. Relief daratan
Pegunungan merupakan deretan atau rangkaian gunung yang menjulang tinggi
dibandingkan daerah sekitarnya. Pegunungan memiliki ketinggian lebih dari
500m di atas permukaan laut. Bukit adalah pegunungan rendah, memiliki
ketinggian karang dari 500 M. Contoh pegunungan: Peg. Bukitbarisan
(Sumatera), Peg. Meratus (Kalimarawl), Peg. Jaya Wijaya (Irian) dan Peg.
Himalaya (India).
Dataran tinggi dan dataran rendah
Suatu daerah yang relatif datar dengan ketinggian kurang dari 200 meter
dinamakan dataran rendah. Apabila daerah yang datar tersebut berada di
daerah yang tinggi disebut dataran tinggi atau plato. Contoh: dataran tinggi.
Gayo (Nangro Aceh Darussalam, Gb 6.16, dataran tinggi Bandung (Jawa
Barat), dan dataran tinggi Dekan (India).
Gb 6.16: Dataran Tinggi Gayo, Nangro Aceh darussalam
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 21
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Pantai
Daratan rendah yang terletak di tepi laut disebut pantai. Di daerah pantai
dikenal berbagai bentuk muka bumi sebagai berikut.
Tanjung atau ujung, yaitu daratan yang menjorok ke laut. Ujung yang sangat
panjang semenanjung.
Teluk, yaitu laut yang menjorok ke daratan.
Delta, tanah endapan di muara sungai.
Gosong, pulau yang tergenang ketika laut pasang dan muncul ke
permukaan ketika air laut surut disebut gosong (gosong pasir).
Tanjung/Ujung Teluk
Gb 6.17. Teluk dan tanjung pada Peta
Relief Dasar Laut
Relief dasar laut mirip dengan permukaan daratan, menonjol ke atas dan ada
bagian yang cekung ke bawah, seperti tampak pada gambar 6.18 berikut.
Gb.6.18 Relief dasar laut
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 22
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Bentuk-bentuk muka bumi di dasar laut dibedakan sebagai berikut.
Palung laut, yaitu jurang taut yang dalam dan terjal.
Basin atau lubuk laut, yaitu bentuk dasar laut yang mirip dengan palung
laut , tetapi dasarnya lebih lebar dan datar.
Celah memanjang (rift valley) yaitu cekungan seperti parit yang lebar dan
memanjang di dasar laut.
Pegunungan bawah laut, yaitu rangkaian pegunungan yang ada di bawah
permukaan air laut.
Gunung api bawah laut, yaitu gunungapi yang berada di dasar laut, dan di
bawah permukaan air laut.
Permukaan bumi tidak rata karena adanya tenaga endogen dan tenaga
eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi
sedang tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi
Struktur Lapisan Bumi
Bumi adalah salah satu planet tata surya. Pada
awal pembentukannya, bumi berupa angkasa
yang pijar dan sangat panas. Setelah berjuta-juta
tahun, bumi yang pijar dan sangat panas tersebut
perlahan-lahan mengalami pendinginan. Bagian
kulit bumi menjadi beku, walaupun bagian dalam
masih tetap panas. Lihat gambar berikut.
Gambar 6.19. Struktur bumi bagian dalam
Keterangan:
A = Inti dalam, jari-jarinya 1.300 km. Massa jenisnya = 12 – 15. B= Inti luar,
tebalnya 2.100 km. Massa jenis = 12 - 15 C= Mantel, tebalnya 2.900 km.
Massa jenis = 3,0 – 8,0 D= Kulit bumi atau kerak bumi, tebalnya 4 – 80 kni.
Massa jenis kerak bumi = 2,6 – 3,0.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 23
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Kita telah mengetahui bahwa kulit bumi itu padat, dingin, dan terapung di atas
lapisan mantel. Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut
lempeng samudera, sedang kerak bumi yang membentuk benua dinamakan
lempeng benua. Di bawah lempeng samudera dan lempeng benua adalah
lapisan mantel. Lapisan mantel berupa massa cair pijar yang sangat panas.
Proses yang terjadi pada lapisan mantel, persis seperti proses yang terjadi
daiam panci yang kalian amati.
Lempeng yang bergeser akhimya akan bertumbukan dengan lempeng yang lain.
Karena tumbukan tersebut terjadi proses seperti tampak pada Gambar 6.23
Gb. 6.20 : Lempeng Samudera menumbuk lempeng benua
Lempeng Samudera yang bergeser ke kanan akan bertabrakan dengan
lempeng benua , kemudian menunjam ke bawah dan leleh karena panas dan
berubah menjadi magma dan mengeluarkan energi (tenaga). Bila tumpukan
magma dan tumpukan energi tersebut terus bertambah dan menjadi sangat
besar, akhirnya akan menyebabkan terjadinya hal-hal sebagai berikut:
Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui retakan atau
patahan dan terbentuknya gunung api. Gejala semacam ini disebut
vulkanisme.
Bila tumpukan energi di daerah penunjaman demikian besar, maka energi
tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua
dan lempeng samudera di sekitarnya. Getaran ini disebut gempa bumi.
Gerak lempeng, tekanan ke atas dari magma dan energi yang terkumpul
di daerah penunjaman, akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga
kulit bumi bisa melengkung atau bahkan patah. Gejala ini disebut
tektonisme.
Ketiga gejala tersebut di atas, yaitu vulkanisme, seisme dan tektonisme,
sernuanya berupa tenaga yang berada di dalam bumi, dan dinamakan tenaga
endogen (endo=dalam).
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 24
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Tektonik Lempeng dan Pembentukan Relief Muka Bumi
Gambar 6.21. Arus konveksi dan pergeseran lempeng menyebabkan
terbentuknya relief muka bumi (Plumer, 1985)
Pembentukan relief muka bumi di daerah konveksi.
Di daerah konveksi akan terbentuk relief muka bumi yang berujud Gb.6.19, (a)
gunungapi bawah taut, (b) lembah bawah taut, dan (c) pegunungan bawah laut
Pembentukan relief muka bumi di daerah tumbukan lempeng
Gambar 6.22 Relief muka bumi di daerah subduksi (Plumer, 1985)
Relief muka bumi yang ferbentuk di daerah tumbukan lempeng adalah: (a)
palung laut, (b) pegunungan, (c) gunungapi aktif, dan (d) pulau-pulau lipatan.
Lempeng samudera dan lempeng benua temyata bergeser-geser atau
berjalan-jalan. Hal ini dapat dikaji inelalui Gambar 20 dan gambar 21.
Gambar 6.23 Pergeseran lempeng samudera di sekitar Indonesia.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 25
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Gambar 6.24 Gerakan benua dari waktu ke waktu
Keterangan:
1. Letak benua pada 200 juta tahun yang lalu lalu
2. Letak benua pada 180 juta tahun yang lalu
3. Letak benua pada 135 juta tahun yang lalu akan
4. Letak benua 65 juta tahun yang datang
5. Letak benua saat ini
6. Letak benua 50 juta tahun yang datang .
Lempeng yang saling bertumbukan akan mengakibatkan terjadinya lipatan
atau patahan.
Graben baglan yang relatif menurtin Horst bagian yang relatif naik
Graben baglan yang relatif menurtin
horst bagian yang relatif naik
Gambar 6.25 Gambar beberapa bentuk patahan
Vulkanisme
Proses keluarnya magma dari dalam bumi menuju ke permukaan bumi
disebut vulkanisme. Keluarnya magma ke permukaan bumi umumnya melalui
retakan batuan, patahan dan pipa pada gunungapi.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 26
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Instrusi dan ekstrusi magma
Di dalam kulit bumi, di bawah gunungapi terdapat rongga besar dengan dinding
tidak beraturati disebut dapur magma. Dapur magma berisi benda cair liat
sangat panas yang disebut magma. Magma yang mencapai permukaan bumi
disebut lava. Lava pijar yang keluar dari gunungapi, suhunya masih sangat
tinggi yaitu ± 250.- 400°C. Setelah beberapa lama suhu lava makin dingin dan
akhimya membeku menjadi batuan beku.
Gambar 6.26. Intrusi magma Sale, (1982)
Bila magma mencapai permukaan bumi maka akan terbentuk batuan beku
leieran (fissure flow). Pada bagian puncak gunungapi terdapat lubang
kepundan, merupakan ujung dari saluran keluarnya magma dari dalam bumi.
Tempat keluarnya magma dari gunungapi dinamakan kawah.
Ekstrusi Magma
Magma yang dapat menerobos ke permukaan bumi biasanya menyebabkan
terjadinya letusan gunungapi, atau erupsi.
Bentuk gunung api
Menurut bentuknya gunung api digolongkan menjadi tiga jenis:
Gunurg api perisai yaitu gunung api yang bentuknya seperti perisai atau
taring. Gunung api ini lerengnya sangat landai. Contoh: G. Manoa Loa di
Hawai.
Gunung api strato, yaitu gunungapi yang berbentuk seperti kerucut. Gull-
Ling semacarn, ini makin lama akan makin bertambah tinggi.
Gunung api maar, yaitu gunungapi yang lubang kepundan berbentuk
corong, Contoh: G. Paricutin di Meksiko, G. Rinjani di Nusatenggara. Bila
clasar dan dinding corong kepundan tak dapat ditembus air maka akan
terbentuk danau kawah, seperti Pada G. Rinjani (Sumbawa). Gunungapi
yang akan meletus biasanya mengeluarkan tanda-tanda alami sebagai
berikut: (1) suhu di sekitar kawah tinggi (2) banyak sumber air di sekitar
gunung itu mengering; (3) sering terjadi gempa (vulkanik); (4) sering
terdengar suara gemuruh dari dalam gunung; (5) banyak binatang yang
menuruni lereng. Beberapa jenis hewan mampu menangkap tanda-tanda
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 27
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
alami bahwa gunung yang ditempatinya akan meletus. Jenis hewan itu
antara lain angsa, kelelawar dan harimau.
Gejala post vulkanik
Gunungapi yang sudah kurang aktif, memiliKi tanda-tanda yang disebut gejala,
post vulkanik, dengan gejala-gejala sebagai berikut.
Sumber gas asam arang (C02 dan CO) yang disebut mofet.
Sumber gas belerang , disebut solfatara.
Sumber gas uap air, disebut-fumarol.
Sumber air panas.’ Sumber air panas yang mengandung zat belerang,
dapat digunakan untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit kulit.
Sumber air mineral. Sumber air mineral ini berasal dari air tanah yang
meresap bercampur dengan larutan mineral tertentu seperti belerang, atau
mineral lain. Contoh sumber air mineral terdapat di Ciater dan Maribaya
(Jawa Barat), Lourdes (Perancis) dan Minahasa (Sulawesi Utara).
Geyser. pancaran air panas yang berlangsung secara periodik disebut
geyser. Geyser yang terkenal terdapat di Yellow Stone National Park,
California (USA),paic&.-an airnya bisa ketinggian 40 meter. Pancaran air
semacam ini juga terdapat di Sukabumi Jawa Barat
Keuntungan adanya gunung api
Keuntungan adanya gunungapi antara lain:
Abu vulkanis yang dikeluarkan gunungapi saat terjadi erupsi (letusan)
dapat menyuburkan tanah pertanian karena banyak mengandung unsur
hara tanaman.
Material yang dikeluarkan gunungapi saat terjadi letusan yang berupa
pasir, kerikil, batu besar, kesemuanya merupakan mineral industri yang
dapat digunakan untuk bahan bagunan.
Gunung api terbentuk dari keluarnya magma dari dalam bumi. Magma
yang menuju permukaan bumi tersebut banyak membawa. mineral logam,
dan barang tambang lainnya. Oleh karena itu di daerah pegunungan dan
gunung api banyak diketemukan bahan tambang.
Adanya gunungapi yang tinggi menyebabkan terjadinya hujan trofis,
sehingga daerah itu menjadi daerah yang banyak hujan.
Daerah yang bergunungapi biasanya merupakan daerah tinggi, sehingga
dapat dimanfaatkan sebagai daerah hutan, perkebunan, dan daerah
pariwisata.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 28
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Kerugian adanya gunungapi
Gunungapi pada waktu meletus mengeluarkan lava pijar dan sangat
berbahaya.
Gunungapi yang meletus juga mengeluarkan gas yang sangat panas, yang
juga bergerak rnenuruni lereng. Contoh awan panas dari G. Merapi di
Jawa Tengah.
Pada saat terjadi letusan, lava pijar akan bercampur dengan air yang
terdapat di danau kawah, dan membentuk lahar panas, yang sangat
berbahaya. Contoh lahar panas dari G. Kelud (Jawa Thnur).
Lava yang menumpuk di puncak gunung akan hanyut dan turun ke bawah
bersama air hujan sebagai lahar dingin.
Wujud lahar dingin ini berupa aliran batu, kerikil dan pasir yang jenuh air,
meluncur ke bawah.menuruni lereng.
Gunungapi yang tinggi dan berderet dapat membentuk daerah bayangan
hujan. Daerah bayangan hujan ini curah hujannya sedikit dan bersifat lebih
kering. Contoh Lembah Palu, Sulawesi Tengah.
Letusan gunungapi bawah laut dapat menyebabkan terjadinya. gelombang
Tsunami, seperti tsunami di di Banten dan Lampung akibat letusan
Gunung Krakatau (1883), Nangroe Aceh Darussalam (2005),
Pangandaran (2006) dan lain-lain.
Abu vulkanis di udara dari letusan.gunungapi dapat mengganggu
penerbangan dan dapat merusak tanaman.
Deretan Pegunungan dan Gunungapi
Secara garis besar, terdapat dug deretan gunungapi di dunia, yaitu deretan atau
jalur pegunungan mediteran dan deretan pegunungan (sirkumn) Pasifik. Lihat
gambar 6.27
Gambar 6.27: Deretan pegunungan Medeteran dan Sirkum Pasifik.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 29
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Indonesia merupakan tempat pertemuan antara deretan pegunungan
medeteran dan sirkurn Pasifik. Oleh karena itu Indonesia banyak terdapat
gunungapi dan sekaligus merupakan daerah gempa bumi.
Gunungapi di Indonesia
Jumlah gunung api aktif di Indonesia t 129 buah dan sejak awal abad ke XVII,
70 buah diantaranya sering meletus.
Gambar 6.28 Deretan pegunungan di Indonesia
Di Indonesia terdapat beberapa deretan pegunungan, yaitu:
a. Deretan pegunungan Sunda, yaitu deretan pegunungan yang berjajar dari
pulau Sumatera, Jawa, Nusa tenggara, Maluku Selatan dan berakhir di
Pulau Banda.
b. Deretan pegunungan Sahul atau Sirkum Australia, yaitu deretan
pegunungan yang berjajar dari Australia, ujung timur Pulau Irian, masuk
melalui bagian tengah Irian dengan puncak tertinggi Jayawijaya.
c. Deretan pegunungan Sangihe, yaitu deretan pegunungan yang membujur
dari Kepulauan Sangihe (Sulawesi Utara), masuk ke Minahasa, Teluk
Gorontalo.
d. Deretan Pegunungan Halmahera, yaitu deretan pegunungan yang berderet
mulai dari Pulau Talaut, Pulau Maju dan Tifor di Maluku Utara, masuk ke
lialmah(.ra Berta Pulau Temate dan Tidore, berbelok ke timur hingga
Kepala Burung.
e. Deretan Pegunungan Kalimantan, deretan ini bermula dari Pulau Palawan
(Pilipina) kemudian masuk ke Kalimantan.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 30
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
GEMPA BUMI
Ketika terjadi gempa bumi besar seperti di Nabire (Papua) dan Padang
Pan.jang (Sumatera) tahun 2003 dan Yogyakarta, tahun 2006, maka banyak
rumah penduduk roboh, pipa air minum putus, tanah retak atau longsor dan
terjadi korban jiwa maupun harta benda. Oleh karena itu bila terjadi gempa
bumi orang harus segera keluar rumah, pergi ke ruang terbuka (tanah lapang),
jauh dari hangunan agar terhindar dari bencana gempa. Bila ketika terjadi
gempa, tidak sempat ke luar rumah, lindungi kepala dengan hantal, segera
menjauh dari almari dan jendela kaca, dan berlindung di bawah meja.
Penduduk Tibet memiliki legenda tentang gempa bumi. Di Indonesia hampir
setiap daerah memiliki legenda tentang gempa bumi.
Jenis-jenis Gempa Bumi
Menurut terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
Gempa Vulkanik.
Gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung api, disebut gempa
vulkanik Contoh: gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G.
Pericutin.
Gempa tektonik
Gempa tektonik merupakan gempa bumi yang terjadi karena pergeseran
lapisan, kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa
bumi tektonik memiliki kekuatan yang dahsyat.
Gempa runtuhan atau terban
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh
tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Lereng yang terjal
pada musim hujan runtuh dan menimbulkan gempa bumi yang lemah.
Untuk mengetahui kekuatan, gempa bumi, digunakan alat yang disebut
seismometer. Seismometer yang dapat mencatat sendiri disebut seismograf
Gambar 6.29: Seismograf pencatat gempa. vertical (Plumer, 1985)
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 31
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Intensitas Kekuatan Gempa
Untuk mengukur kekuatan gempa dibuat skala, yang dikaitkan dengan
kerusakan yang ditimbulkannya. Berdasarkan skala tersebut orang dapat
membedakan gempa buni yang lemah dan gempa bumi yang kuat.
Pengukuran tersebut sangat penting artinya, antara lain untuk menentukan
kualitas bangunan tahan gempa. Alat ukur ini antara lain :Skala Richter
Dewasa ini skala Richter yang paling banyak digunakan untuk mengukur
kekuatan gempa.
Gempa bumi di Indonesia dan Dunia
Indonesia merupakan salah satu negara yang paling sering dilanda gempa
bumi tektonik maupun gempa bumi vulkanik. Daerah yang sering dilanda
gempa adalah pegunungan Jayawijaya, pantai utara Irian, Maluku, Sulawesi
Utara, Nusatenggara, Jawa bagian selatan dan Sumatera bagian barat. Pada
saat terjadi gempa sering diiringi tanah longsor, dan tsunami di daerah pantai.
Oleh karena itu penduduk yang tinggal di daerah rawan gempa harus selalu
waspada. Bangunan rumah dan bangunan lain harus dirancang tahan gempa.
Rangkuman
Kerusakan lingkungan dapat diakibatkan oleh beberapa hal diantaranya
karena ditebang oleh manusia sedikit demi sedikit akan hancur karena
batuannya lapuk kemudian terkikis oleh erosi. Batuan karang juga bisa
hancur bila diterjang oleh ombak secara terus menerus. Faktor-faktor yang
merusak relief muka bumi tersebut berada atau berasal dari luar permukaan
bumi disebut tenaga eksogen. Tenaga eksogen itu berupa sinar matahari,
air, angin, gletsyer, dan makhluk hidup. Pada kenyataan di alam tenaga
eksogen mengakibatkan terjadinya pelapukan, erosi, longsoran dan
sedimentasi.
Pelapukan berasal dari kata lapuk. Sebuah benda yang mangalami
pelapukan berarti sebagian atau seluruh benda itu telah lapuk.
Pelapukan ini disebut pelapukan yang bersifat mekanik, sedangkan jika
batuan kapur yang keras dilarutkan pada air akan hancur maka pelapukan
jenis ini adalah pelapukan kimia. Pelapukan batuan juga dapat disebabkan
oleh proses kimiawi.
Batuan yang telah lapuk secara berangsur-angsur akan dikikis dan
dipindahkan ke tempat lain oleh tenaga eksogen. Tenaga eksogen yang
mampu mengikis dan memindahkan batuan yang telah lapuk adalah air,
angin; dan gletsyer. Proses pengikisan dan pengangkutan material hasil
pelapukan dinamakan erosi. Apabila poses erosi seimbang dengan proses
pelapukan batuan, maka peristiwa tersebut dinamakan erosi alamiah atau
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 32
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
erosi geologis. Erosi geologis tidak menyebabkan terjadinya musibah dan
kerusakan lingkungan yang hebat. Sedimentasi adalah proses
pengendapan material hasil erosi air, angin, gelombang laut dan gletsyer.
Material hasil erosi yang diangkut oleh aliran air akan diendapkan di daerah
yang lebih rendah. Ada tiga jenis batuan penyusun litosfer, yaitu batuan
beku, batuan sedimen dan batuan metamor: Batuan beku terbentuk dari
magma yang mernbeku. Menurut lokasi pembekuannya, batu beku
dibedakan batu beku luar, batu beku sela dan batu beku dalam.
Kenampakan tinggi rendahnya muka bumi seperti itu dinamakan relief muka
bumi. Menurut letaknya, relief muka Bumi dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu: Relief daratan dan Relief dasar laut.
Proses keluarnya magma dari dalam bumi menuju ke permukaan bumi
disebut vulkanisme. Keluarnya magma ke permukaan bumi umumnya
melalui retakan batuan, patahan dan pipa pada gunungapi.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 33
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Lembar Powerpoint 8.3
CURAH PENDAPAT
Tanya jawab terbuka tentang
alam di sekitarnya
LANGKAH-LANGKAH
PERKULIAHAN
1. Curah Pendapat
2. Pengantar
3. Jigsaw Learning dengan
panduan LK 6.1.A, B, C, D dan E
4. Presentasi
5. Komentar dan Penguatan
6. Refleksi
• Mahasiswa mampu
mendeskripsikan
keragaman bentuk muka
bumi, proses pembentukan,
dan dampaknya terhadap
kehidupan
Kompetensi Dasar • Setelah mempelajari materi ini
diharapkan mahasiswa mampu:
– Menjelaskan keragaman bentuk
muka bumi
– Menjelaskan berbagai jenis
bebatuan
– menganalisis proses terjadinya
pelapukan
– menganalisis berbagai penyebab
terjadinya gempa
– menerangkan berbagai dampak
dari adanya keragaman dan
peristiwa di muka bumi dan
dampaknya terhadap kehidupan
Indikator
• Tenaga Endogen dan
Tenaga Eksogen
• Gejala diastropisme dan
vulkanisme
• Faktor-faktor penyebab
terjadinya gempa bumi
• Jenis-jenis batuan
• Proses pelapukan
Materi Pokok
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 34
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
DISKUSI KELOMPOK
PERTAMA
Kelompok 1 – LK 6.1.A
Kelompok 2- LK 6.1.B
Kelompok 3- LK 6.1.C
Kelompok 4- LK 6.1.D
Kelompok 5- LK 6.1.E
DISKUSI
KELOMPOK KEDUA
Perwakilan tiap kelompok
membentuk kelompok baru
A,B,C,D dan E
setiap anggota menyampaikan
hasil diskusi di kelompok
pertamanya
Anggota yang lain member
masukkan
DISKUSI
KELOMPOK KETIGA
Anggota kelompok A, B, C, D
dan E bubar dan kembali ke
kelompok semula (kel.1,2,3…..)
Tiap anggota menyampaikan
masukan yang diperolehnya.
Memperbaiki hasil diskusinya
PRESENTASI
Setiap Kelompok
mempresentasikan hasil
diskusi yang sudah
diperbaiki.
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 35
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
» Proses pergeseran lapisan
kulit bumi, baik horizontal
maupun vertikal.
» Contoh Lipatan (hasil
perubahan struktur batuan
menjadi lajur yang berbentuk
gelombang).
Tektonisme
• Gunung api perisai, gunung api yang
bentuknya seperti perisai atau taring.
Gunung api ini lerengnya sangat landai.
Contoh: G. Manoa Loa di Hawai.
• Gunung api strato, gunung api yang
berbentuk seperti kerucut. Pada umumnya
gunung api di Indonesia termasuk jenis
gunung api strato
• Gunung api maar, yaitu gunung api yang
lubang kepundan berbentuk corong.
Contoh G. Paricutin di Meksiko, G. Rinjani di
Nusatenggara. Bila dasar dan dinding
corong kepundan tak dapat ditembus air
maka akan terbentuk danau kawah, seperti
Pada G. Rinjani (Sumbawa).
Bentuk-bentuk gunung api
• Peristiwa bergetarnya lapisan
bumi sebagai akibat pergeseran
lapisan kulit bumi
• Pusat gempa disebut dengan
hiposentrum yang terdapat
dalam bumi
• Sedangkan permukaan bumi
yang dekat dengan pusat
gempa, tegak lurus di atas
hiposentrum disebut dengan
episentrum
Gempa Bumi
Tenaga yang berasal dari
dalam bumi yang mengakibatkan
adanya perubahan bentuk
relief bumi
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 36
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
• Proses perusakan atau
penghancuran batuan yang
disebabkan oleh pengaruh
cuaca (temperatur), air, atau
organisme
PELAPUKAN
• Proses pengikisan dan
pengangkutan material hasil
pelapukan
• Ada 4
a. Erosi oleh air sungai
b. Erosi oleh air laut (abrasi)
c. Erosi oleh gletser (eksarasi)
d. Erosi oleh angin (deflasi)
EROSI
Proses pengendapan material
hasil erosi air, angin, gelombang
laut dan gletsyer. Material hasil
erosi yang diangkut oleh aliran air
akan diendapakan di daerah yang
lebih rendah.
SEDIMENTASI
(PENGENDAPAN)
Tenaga yang berasal dari
luar bumi yang mengakibatkan
pengrusakan perombakan
permukaan bumi
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 37
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Tes Tulis
1. Apa yang dimaksud dengan tenaga endogen? Beri contoh!
2. Apa yang dimaksud dengan tenaga eksogen? Beri contoh!
3. Sebutkan gejala-gejala diastropisme dan vulkanisme!
4. Sebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya gempa bumi!
5. Sebutkan jenis-jenis batuan, jelaskan dan beri contoh!
6. Mengapa terjadi proses pelapukan? Uraikan dan beri contoh!
Skor terentang antara: 10-100
Lembar Penilaian 6.4
Tingkat Pencapaian Kualifikasi
90 – 100 A Sangat Baik
80 - 89 B Baik
65 - 79 C Cukup
55 - 64 D Kurang
10 – 54 E Sangat Kurang
Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Paket 6 Keragaman Bentuk Bumi, Proses Pembentukan Dan 6 - 38
Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Ahamadi, Abu, 1997, Ilmu Sosial Dasar, Ed. Baru, Jakarta: Rineka Cipta
Bahan Belajar Mandiri Acuan Proses Pembelajaran MBB, 2003. Ilmu sosial dan
Budaya Dasar, Ilmu Kealaman Dasar, Jakarta: Depdiknas, Dikti.
Hermawan, Ruswandi dan Ruskandi K, 2006, Bahan Belajar Mandiri , Perspektif
Sosial Budaya, UPI Press.
Soemirat, Juli, 2000, Kesehatan Lingkungan, Jogyakarta: Gajah Mada University/
Press.
Sumaatmadja, Nursid (1996) Manusia dalam Konteks Sosial Budaya, dan
Lingkungan Hidup Bandung: CV Alfabeta
Tim MKDU UPI, 2005 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar