BAB I
HAKIKAT PEMBELAJARAN
Pembicaraan tentang pembelajaran atau pengajaran tidak bisa dipisahkan dari istilah kurikulum dan
A. Teori Pembelajaran
1. Teori Behaviorisme 2. Teori Humanistik
Pengertian humanistik yang beragam membuat batasan-batasan aplikasinya dalam dunia pendidikan mengundang berbagai macam arti pula
B. Tokoh-Tokoh Teori Belajar
1. Teori Behaviorisme
Beberapa tokoh besar dalam aliran behaviorisme antara lain adalah :
a. Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) b. Thorndike (1874-1949)
1. Hukum kesiapan (Law of Readiness) 2. Hukum latihan 3. Hukum akibat ( Efek )
c. Skinner (1904-1990)
Prinsip belajar Skinners adalah :
1. Teori Humanistik
a. Arthur Combs (1912-1999)
b. Abraham Maslow
c. Carl Rogers
C. Aplikasi Teori Belajar
Perkembangan teori belajar cukup pesat. Berikut ini adalah teori belajar dan aplikasinya dalam kegiatan pembelajaran.
1. Teori Behaviorisme
a. Aplikasi Teori Pavlov b. Aplikasi Teori Thorndike c. Aplikasi Teori Skinner
2. Aplikasi Teori Humanistik
D. Perbandingan Teori Behaviorisme dengan Teori Humanisme
a. Teori behaviorisme
Teori : proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulis dan respon.
BAB II
PENGERTIAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan adalah pola atau cara berfikir atau dasar pandangan terhadap sesuatu. Pendekatan dapat diimplementasikan dalam sejumlah strategi.
macam-macam pendekatan pembelajaran :
1. Pendektan individual 2. Pendekatan kelompok 3. Pendekatan bervariasi 4. Pendekatan edukatif 5. Pendekatan pengalaman 6. Pendekatan pembiasaan 7. Pendekatan rasional 8. Pendekatan fungsional 9. Pendekatan keagamaan 10. Pendekatan kebermaknaan
Pendekatan –Pendekatan Yang Efektif
1. Identifikasi tujuan 2. Analisis tujuan 3. Penetapan tujuan 4. Spesifikasi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap 5. Identifikasi kebutuhan pendidikan dan latihan 6. Evaluasi 7. Organisasi sumber-sumber belajar
BAB III
TAHAP MENGA JAR
1. tahapan mengajar.
2. pengunaan model atau pendekatan mengajar.
3. penggunaan prinsip pengajar.
Tahapan Intruksional
a. Tahap Prainstruksional
mamTahap Prainstruksional adalah tahapan yang di tempuh guru pada saat ia memulai proses belajar dan mengajar.
b. Tahap Inruksional
c. Tahap evaluasi dantindak lanjuti
1. Mengajukan pertanyaan kepada kelas.
2. Untuk memperkaya pengetahuan siswa .
3. Ketiga tahap yang telah di bahas di atas.
BAB IV
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELAJARAN
1. Kematangan/ pertumbuhan 2. Kecerdasan 3. Latihan dan ulangan 4. Motivasi 5. Sifat-sifat pribadi seseorang 6. Keadaan keluarga 7. Guru dan cara mengajar 8. Alat-alat pelajaran 9. Motivasi social 10. Lingkungan dan kesempatan.
Faktor Sosial
Yang dimaksud dengan faktor-faktor sosial di sini adalah faktor manusia (sesama manusia) baik itu ada (hadir) atau tidak secara langsung hadir, kehadiran orang atau orang-orang lain pada waktu seseorang balajar banyak kali mengganggu belajar.
C. Faktor fisiologis dalam belajar D. Faktor-faktor psikologis dalam belajar
BAB V
PENGERTIAN MINAT, SIKAP DAN BELAJAR
1. Pengertian Minat 2. Pengertian Sikap 3. Pengertian Belajar
A. Tehnik Membangkitkan Minat dan Sikap dalam Belajar
1. Perhatian 2. Perasaan 3. Motifasi
B. Fungsi Minat dan Sikap dalam belajar
a. Minat dan sikap mempengaruhi bentuk intensitas (kemauan dan kemampuan) cita-cita.
b. Minat dan sikap sebagai tenaga pendorong yang kuat.
c. Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas (kemauan dan kemampuan).
d. Minat dan sikap yang terbentuk sejak kecil
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat dan Sikap Belajar
1. Faktor Intern
2. Faktor Ekstern
BAB VI
PENGERTIAN TRANSFER PEMBELAJARAN
Transfer adalah hal yang terjadi ketika seseorang mengaplikasikan pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya untuk mempelajari atau memecahkan problem dalam situasi.
A. Jenis-Jenis Transfer Pembelajaran
Para penyelidik telah mengelompokkan beberapa jenis transfer pembelajaran (Clark & Voogel, 1985; Perkins & Solomon, 1988; Royer, 1986; Salomon, 1988):
1. Transfer Terdekat – transfer ini berlaku apabila pelajar-pelajar menerapkan ilmu pengetahuan dan kecerdasan kedalam situasi dan konteks yang sama dengan situasi proses pembelajaran yang telah berlaku.
2. Transfer Jauh – transfer ini berlaku apabila suatu ilmu yang dilakukan dalam satu konteks yang sangat berlainan ke konteks asal dimana ilmu tersebut dipelajari
3. Transfer Otomatis – apabila ilmu yang telah dipelajari dilatih dengan baik sehingga penerapannya menjadi otomatis.
4. Transfer Dengan Daya Fikiran – Memerlukan sebuah percobaan yang dilakukan dengan sadar untuk mengetahui ciri-ciri persamaan tersebut terhadap kondisi yang berlainan.
B. Upaya-Upaya Dalam Proeses Transfer Pembelajaran
Upaya dalam proses transfer pembelajaran yaitu dengan media instruksional, seperti:
1. Mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa,
2. Mengatasi ruang kelas yang terbatas,
3. Memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa, guru dan materi pembelajaran dan dengan lingkungan,
4. Menghasilkan keseragaman pengamatan dan pemahaman terhadap suatu materi atau indikator pembelajaran,
5. Menanamkan konsep-konsep pengetahuan (kognitif) mendasar yang jelas, tepat dan benar atau kongkrit, dan realistis sesuai dengan tujuan instruksiona,
6. Membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar lebih terfokus pada materi yang disampaikan,
7. Membangkitkan keinginan atau minat serta menimbulkan ide baru dan mampu merangsang peserta didik untuk lebih belajar lebih terkonsentrasi, serta
8. Dapat memberikan pengalaman belajar serta tertanam sikap yang terkoordinasi karena semuanya akan terarah secara integral.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Daya Transfer Dalam Pembelajaran
1. Harus memiliki pendidikan yang profesioanl, 1. Tujuan pendidikan yang jelas, 2. Strategis dan metode yang digunakan, 3. Serta alat-alat dan sarana yang digunakan administrasi yang baik,
D. Fungsi Transfer Pembelajaran
Transfer pembelajaran bermaksud kemampuan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan kecerdasan yang dipelajari dari dalam satu konteks kepada situasi dan konteks yang baru atau berlainan.
BAB VII
PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi berasal dari kata Inggris motivation yang berarti dorongan, pengalaman dan motivasi.
A. Macam-Macam Motivasi
1. Motivasi intrisik 2. Motivasi ekstrinsik
B. Prinsip-Prinsip Motivasi
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam uraian berikut:
1. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
2. Motivasi intrinsik lebih utama dari pada motivasi eksrtinsik dalam belajar
3. Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada hukuman
4. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar
5. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar
6. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar
C. Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Fungsi dari motivasi adalah sebagai berikut:
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, seperti timbulnya dorongan untuk belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan.
Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi dalam belajar
1. Motif psikologik. Setiap makhluk hidup mempunyai dorongan untuk berkembang sesuai dengan caranya masing-masing.
2. Motifpraktis. Serriuapengetahuan mempunyai nilai praktis.
3 . Motif pembentukan kepribadian. Pengetahuan dan kesehatan tidaklah hanya menghasilkan saja, tetapi juga menaikan kepribadian dalam segi estetik dan intelektualistik.
4. Motif kesusilaan. Terbentuknya kepribadian berarti bahwa wataknya ikut terbentuk dalam kesusitaan. Belajarlah agar engkau menjadi lebih bersusila.
Bentuk- Bentuk Motivasi Dalam Belajar
1. Memberi angka. 2. Hadiah
Hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi.
3. Saingan/Kompensis. 4. Ego-Involment. 5. Pujian/Hukuman
BAB VIII
KESULITAN BELAJAR
Dalam keadaan dimana siswa atau anak didik tidak dapat belajar sebagai sebagai mana mestinya itulah yang disebut denan kesulitan belajar.
1. Faktor –faktor Intern Belajar
a. Minat siswa terhadap belajar b. Motifasi belajar c. Konsentrasi belajar d. Menyimpan perolehan hasil belajar e. Rasa percaya diri f. Intelejensi g. Kebiasaan belajar.
2. Faktor-faktor Ekstern Belajar
a. Faktor Keluarga b. Faktor Sekolah
1. Guru sebagai Pembina siswa belajar 2. Prasarana dan sarana pembelajaran 3. Kurikulum Sekolah
b. Faktor lingkungan siswa
Usaha mengatasi kesulitan belajar
Secara garis besar, langka-langka yang perlu ditempuh dalam rangka mengatasi kesulitan belajar antara lain :
1. Pengumpulan data 2. Pengolahan data 3. Diagnosis 4. Prognosis 5. Treatment/Perlakuan 6.Evaluasi
Peranan guru dalam proses belajar, secara lebih rinci tugas guru berpusat pada :
1. Mendidik anak dengan memberikan arah dan motivasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangkka panjang.
2. Memberikan fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalalman belajar yan memadai
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam memberikan motivasi yaitu :
1. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar
2. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai sehingga dapat merangsang untuk mencapai prestasi yang lebih baik dikemudian hari.
3. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
BAB IX
PRINSIP PEMBELAJARAN REMEDIAL
1. Adaptif
2. Interaktif
3. Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian
4. Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin
5. Kesinambungan dan Ketersediaan dalam Pemberian Pelayanan
B. Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
1. Diagnosis Kesulitan Belajar.
a. Tujuan b. Teknik
2. Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
3. Waktu Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
BAB X
PENDEKATAN DAN METODE DALAM PENGAJARAN REMEDIAL
1. Pendekatan yang bersifat kuratif
1. Pengulangan
a. Pada setiap akhir pertemuan
b. Pada setiap akhir unit pelajaran tertentu
c. Pada akhir setiap satuan program studi
Pelaksanaannya dapat secara:
1. Individual kalau ternyata yang mengalami kesulitan terbatas
2. Kelompok kalau ternyata sejumlah siswa dalam bidang studi tertentu mempunyai jenis/sifat kesalahan atau kesulitan bersama
Waktu dan cara pelaksanaannya:
1. Bila sebagian atau seluruh kelas mengalami kesulitan yang sama, diadakan pertemuan kelas biasa berikutnya.
2. Diadakan di luar jam pertemuan biasa
3. Diadakan kelas remedial (kelas khusus)
2. pengayaan/pengukuran
1. Pemberian tugas/pekerjaan rumah 2. Pemberian tugas/soal dikerjakan di kelas
3. Percepatan (akselerasi)
1.Bila ternyata keseluruhan bidang studi unggul dibanding kelompoknya dapat dinaikkan ke tingkat yang lebih tinggi
2.Bila hanya beberapa bidang studi untuk bidang studi ini dapat diteruskan (maju berkelanjutan/continous program)
2. Pendekatan Yang Bersifat Preventif
1. Bentuk kelompok belajar homogen
2. Bentuk individual
3. Bentuk kelompok dengan kelas remedial
3. Pendekatan Yang Bersifat Pengembangan
Pendekatan ini merupakan upaya yang dilakukan guru selama proses belajar mengajar berlangsung (during teaching diagnostik)
4. Metode dalam pengajaran perbaikan (remedial)
1. Tanya jawab 2. Diskusi 3. Tugas 4. Kerja kelompok 5. Tutor 6. Pengajaran individual
1. Tanya jawab
Metode ini digunakan dalam rangka pengenalan kasus untuk mengetahui jenis dan sifat kesulitannya.
2. Memahami dirinya
3. Mengetahui kelebihan/kekurangannya
4. Memperbaiki cara-cara belajar
5. Meningkatkan motivasi belajar
6. Merupakan kondisi yang menunjang pelaksanaan penyuluhan
7. Menumbuhkan rasa harga diri
2. Diskusi
Metode ini digunakan dengan memanfaatkan interaksi antar individu dalam kelompok untuk memperbaiki kesulitan belajar yang dialami oleh kelompok siswa.
8. Setiap individu dalam kelompok dapat mengenal diri dan kesulitannya dan menemukan jalan pemecahannya
9. Interaksi dalam kelompok menumbuhkan sikap percaya mempercayai
10. Mengembangkan kerja sama antar pribadi
11. Menumbuhkan kepercayaan diri
12. Menumbuhkan rasa tanggung jawab
3. Metode tugas
Metode ini dapat digunakan dalam rangka mengenal kasus dan dalam rangka pemberian
13. Lebih memahami dirinya
14. Dapat memperluas/memperdalam materi yang dipelajari
15. Dapat memperbaiki cara-cara belajar yang pernah dialami
4. Kerja kelompok
Metode ini hampir bersamaan dengan pemberian tugas dan metode diskusi.
16. Kehidupan kelompok dapat meningkatkan minat belajar. Kehidupan kelompok memupuk tanggung jawab, saling memahami diri.
5. Metode tutor
Tutor adalah siswa yang sebaya yang ditunjuk/ditugaskan membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar, karena hubungan antara teman umumnya lebih dekat dibandingkan hubungan guru siswa.
17. Adanya hubungan yang lebih dekat dan akrab
18. Tutor sendiri kegiatannya merupakan pengayaan dan menambah motivasi belajar
19. Dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri
6. Pengajaran individual
Pengajaran individual adalah interaksi antara guru siswa secara individual dalam proses belajar mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar