Selasa, 21 Desember 2010

LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER MEDIA PEMBELAJARAN

LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER MEDIA PEMBELAJARAN
Diajukan Untuk Melengkapi
TUGAS SEBAGAI PERSYARATAN MATA KULIAH
MEDIA PEMBELAJARAN
Dosen Pembimbing :








Oleh :
Hodaifil Amar :D57209129
Jamal :D57209132
Moh. Rusli :D57209128
Mifdhal :D57209130
FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PGMI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SUNAN AMPEL SURABAYA
2010-2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini (Peta, Atlas, dan Globe) sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................................................
Kata Pengantar .............................................................................................................
Daftar Isi ......................................................................................................................
BAB I Pendahuluan .......................................................................................................
Latar belakang ..............................................................................................................
Rumusan masalah .........................................................................................................
BAB II Pembahasan .....................................................................................................
Pengertian Lingkungan Sebagai Sumber Belajar dan Tujuannya ................................
Kelemahan dan Kelebihan ...........................................................................................
Jenis Jenis Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran .............................................4
BAB III Penutup .......................................................................................................
Kesimpulan ..............................................................................................................
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………….













BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masih banyak orang beranggapan bahwa media pembelajaran selalu terkait dengan teknologi tinggi, elektronika, digital dan biaya mahal contohnya yang kita kenal sebagai media pembelajaran adalah media cetak, Transparansi, Audio, Slide Suara, Video, Multimedia Interaktif, E-learning. Namun sesungguhnya hal tersebut merupakan pemikiran yang sempit dalam memaknai arti dari sebuah media pembelajaran. Media pembelajaran terdiri dari berbagai macam jenis, dari media pembelajaran yang sederhana dan murah hingga media pembelajaran yang canggih dan mahal.
Dari mulai rakitan pabrik hingga buatan tangan para guru itu sendiri , bahkan ada pula yang telah disediakan oleh alam dilingkungan sekitar kita yang dapat langsung digunakan sebagai media pembelajaran. Atas dasar pemahaman tersebut diatas maka diharapkan tidak ada lagi argumentasi yang muncul dikalangan para guru untuk tidak dapat menggunakan alat peraga oleh karena biayanya mahal. Begitu banyaknya lingkungan disekitar kita yang dapat digunakan sebagai media alat peraga tanpa perlu biaya mahal.
Beberapa benda dilingkungan kita dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, baik yang dimanfaatkan secara langsung ( by utility resources ) , ataupun yang dirancang terlebih dahulu ( by design resources ) dan dapat pula dengan cara rekayasa media.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian lingkungan sebagai media pembelajaran dan tujuannya?
2. Apa kelebihan dan kelemahan lingkungan sebagai media pembelajaran?
3. Apa saja jenis lingkungan sebagai media pembelajaran?

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Lingkungan Sebagai Sumber Belajar dan Tujuannya
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebgai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu sekalian yang terlingkup di suatu daerah. Dalam kamus Bahasa Inggris peristilahan lingkungan ini cukup beragam diantaranya ada istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling.
Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia. Lingkungan yang ada di sekitar anak- anak kita merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas.
Jumlah sumber belajar yang tersedia di lingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk kepentingan pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas, Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab anak dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut. Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan. Kegemaran belajar sejak usia dini merupakan modal dasar yang sangat diperlukan dalam rangka penyiapan masyarakat belajar (learning societes) dan sumber daya manusia di masa mendatang. Begitu banyaknya nilai dan manfaat yang dapat diraih dari lingkungan sebagai sumber belajar dalam pendidikan, bahkan hampir semua tema kegiatan dapat dipelajari dari lingkungan. Namun demikian diperlukan adanya kreativitas dan jiwa inovatif dari para guru untuk dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Jika pada saat belajar di kelas anak diperkenalkan oleh guru mengenai tanaman padi , dengan memanfaatkan lingkungan persawahan , anak akan dapat memperoleh pengalaman yang lebih banyak lagi. Dalam pemanfaatan lingkungan tersebut guru dapat membawa kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan di dalam ruangan kelas ke alam terbuka dalam hal ini lingkungan. Namun jika guru menceritakan kisah tersebut di dalam ruangan kelas, nuansa yang terjadi di dalam kelas tidak akan sealamiah seperti halnya jika guru mengajak anak untuk memanfaatkan lingkungan. Artinya belajar tidak hanya terjadi di ruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial, budaya, perkembangan emosional serta intelektual. Anak-anak belajar melalui interaksi langsung dengan benda-benda atau ide-ide. Lingkungan menawarkan kepada guru kesempatan untuk menguatkan kembali konsep-konsep seperti warna, angka, bentuk dan ukuran. Memanfaatkan lingkungan pada dasarnya adalah menjelaskan konsep-konsep tertentu secara alami. Konsep warna yang diketahui dan dipahami anak di dalam kelas tentunya akan semakin nyata apabila guru mengarahkan anak-anak untuk melihat konsep warna secara nyata yang ada pada lingkungan sekitar.
Adapun tujuannya adalah
a. Berorentasi pada kepentingan siswa, bukan pada buku. Titik tolaknya adalah perubahan tingkah laku apakah yang diharapkan setelah mereka selasai belajar.
b. Dinyatakan dengan kata kerja yang oprasional, artinya menunjuk pada hasil perbuatan yang dapat diamati atau hasilnya dapat diukur dengan alat ukur tertentu. Sebagai contoh siswa dapat membedakan antara syarat dan rukun shalat. Siswa dapat mengedentifakasi akhlak yang baik dan yang buruk. Kata kerja oprasional yang sering digunakan dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
2. Kelemahan Dan Kelebihan
a. Kelebihan memanfaatkan media lingkungan
Memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran memiliki banyak keuntungan. Beberapa keuntungan tersebut antara lain :
• Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di lingkungan
• Memberikan pengalaman yang riil kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkrit, tidak verbalistik.
• Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Hal ini juga sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual (contextual learning).
• Pelajaran lebih aplikatif, materi belajar yang diperoleh siswa melalui media lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-hari.
• Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa.  Dengan media lingkungan, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah.
• Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di lingkungan siswa biasanya mudah dicerna oleh siswa, dibandingkan dengan media yang dikemas (didesain).
Dengan memahami berbagai keuntungan tersebut, seharusnya kita dapat tergugah untuk memanfaatkan semaksimal mungkin lingkungan di sekitar kita untuk menunjang kegiatan pembelajaran kita. Lingkungan kita menyimpan berbagai jenis sumber dan media belajar yang hampir tak terbatas. Lingkungan dapat kita manfaatkan sebagai sumber belajar untuk berbagai mata pelajaran. Kita tinggal memilihnya berdasarkan prinsip-prinsip atau kriteria pemilihan media dan menyesuaikannya dengan tujuan, karakteristik siswa dan topik pelajaran yang akan kita ajarkan.
b. Kelemahan memanfaatkan media lingkungan
Diantara kelemahannya dalam metode ini dapat mengakibatkan:
1 Kurang rajinnya siswa membaca buku.
2 Siswa hanya lebih memahami pada yang abstrak saja tidak pada terkandung pada kekuasaan tuhan yang telah menciptakan.
3. Jenis Jenis Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran
a Dramatisasi
Dramatisasi adalah tekhnik pengajaran yang menggunakan eksprsi. Pada dramatisasi ini biasanya anak anak sendiri sebagai pelaku untuk mendramatisasikan segala peristiwa atau keadaan yang berkenaan dengan pelajaran sejarah atau cerita pada masa lampau. Adapun keuntungan yang diperoleh dari dramatisasi dalam kegiatan belajar mengajar.
1. Menyalurkan ekspresi anak anak ke dalam kegiatan yang menyenangkan.
2. Mendorong aktivitas, iniasiatif dan kreatifitas anak sehingga dapat berpartisipasi aktiif dalam pelajaran.
3. Membantu menghilangkan perasaan malu, rendah diri, keseganan, dan kemurungan pada anak.
4. Memupuk rasa saling membantu dan kerja sama antra satu dengan yang lainnya.

DAFTAR PUYSTAKA

AECT (Asosistion for educational comunication and tecnology ). Evaluating media program district and school, Washington, D.C. : the association, 1976

Anderson, H. Ronald, pemilihan dan pengembangan media untuk pembelajaran (Terj.) pusat antar universitas terbuka dan CV. Rajawali, Jakarta 1987


Arief S. sadiman, dkk., media pendidikan,pengertian, pengembangan, dan pemamfaatannya, pustekkom dikbud dan CV. Rajawali, Jakarta 1986


b Demonstrasi
Demonsrasi merupakan tehnik mengajar yang sudah tua dan telah digunakan sejak lama seperti soerang ibu yang mengajarkan cara memasak suartu makanan kepada anak anaknya adalah dengan mendemonsrasikan dimuka mereka.
Untuk menggunakan metode demonsrasi soerang guru mempersiapkan diri terlebih dahulu dan akan lebih jelas bila dilengkapi dengan gambar dan alat peraga lainnya. Dengan demikian demonsrasi itu dapat dilakukan hampir pada semua mata pelajaran. Menurut Oemar Hamalik (1985:169) demonsrasi itu akan efektif bila dilakukan sebagai berikut:
1. Setiap langkah dari demontrasi harus dapat dilihat dengan jelas oleh siswa.
2. Semua penjelasan dengan lisan hendaknya dapat didengar secara jelas oleh para siswa
3. Demontrasi harus direncanakan dengan teliti.
4. Guru sebagai demontrator harus mengerjakan tugas tugasnya dengan teliti.
5. Siapkan semua alat yang diperlukan sebelum demonsrasi.
6. Jangan melupakan tujuan pokok.
Jadi demontrasi maupun dramatisasi merupakan kegiatan yang bersifat ekspresi dan gerak, baik ekspresi perbuatan yakni dapat dilihat maupun ekspresi ucapan atau kata kata yang dapat didengar. Kedua tekhnik ini sangat bermamfaat karena langsung berhubungan dengan media lingkungan yang dapat diterima secara jelas oleh siswa dalam keterangan pelajaran.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan merupakan suatu media yang juga sangat mendukung bagi pembelajaran sekalipun pada dasarnya para peserta didik sebanarnya sudah banyak belajar dari lingkungan sendiri tapi mereka kurang menyadari dari mamfaat dan hikmah dari lingkungan itu sendiri, maka dari itu pendidik harus bisa mengoptimalkan intlektual mereka untuk mendayagunakan bahan lingkungan semaksimal mungkin karena dari lingkungan itu para peserta didik lebih mudah memahami materi secara abstrak.
Sedangkan mamfaat lingkungan sebagai media pembelajaran adalah menjelaskan konsep-konsep tertentu secara alami. Konsep warna yang diketahui dan dipahami anak di dalam kelas tentunya akan semakin nyata apabila guru mengarahkan anak-anak untuk melihat konsep warna secara nyata yang ada pada lingkungan sekitar. Dan dengan begitu siswa tidak hanya berorentasi pada buku tetapi lebih pada kenyataan yang ada dan dari itu mereka dapat mengamati dan mengukur dari lingkungan tersebut.
Dengan menggunakan lingkungan sebagai media pembelajaran, guru dapat mengajarkannya dengan teori dramatisasi atau dengan teori demontrasi dari itu para siswa bisa lebih aktif dan ikut berperan/berekspresi dalam kegiatan belajar mengajar tersebut, dan dari pula siswa bisa lebih memahami dari materi yang telah diajarkan oleh gurunya.
Pada teori ini ada banyak kelebihan yang bemamfaat bagi peserta didik sekalipun ada sedikit cela dari teori penggunaan lingkungan dijadikan media pembelajaran karena lingkungan adalah salah satu cara penerapan alami dan pandangan yang paling mudah untuk dicerna siswa dalam memahami materi yang kita ajarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar